Bahkan saya sempat membuat buku yang saat itu, terbit Mei 2013, dengan judul Menulis dengan Modal Nekat yang dihimpun dari tulisan berseri di sini. Di samping memuat tulisan yang pernah tayang dengan tema I Love Writing (tulisan berseri), komentar teman-teman pun termuat di dalam buku. Saat itu, lumayan banyak sahabat yang hadir di lapak saya. Senang sekali rasanya.
Namun kemudian, lama tidak aktif karena mengikuti pendidikan dan tak mau kehilangan fokus. Saya terpaksa bilang good bye untuk beberapa tahun lamanya. Akhirnya, saya pun kembali berkompasiana pada  tahun 2019. Apa yang saya rasakan? Sepi pengunjung!
Tangan saya terasa tak lentur lagi setiap kali membuat kata-kalimat untuk sebuah artikel, respon pengunjung pun sangat sedikit. Saya merasa kesepian. Hal ini saya paparkan di artikel Menjadi Kompasianer yang Kesepian di Usia 11 Tahun Kompasiana, tayang pada 7 November 2019.
Bersyukurlah bersamaan dengan bergulirnya waktu, kehadiran para sahabat semakin bertambah. Hal ini, antara lain, karena saya juga berusaha untuk berkunjung (blogwalking)Â ke lapak para sahabat. Saling berbalas kunjungan pun terwujud secara intens.
Artikel Dimuat di Blog Lain
Ketiga, sharing artikel di blog lain. Topik ini pertama kali ditulis oleh Bapak Tjiptadinata Effendi, kompasianer senior yang menjadi panutan saya. Beliau dikenal dengan artikel-artikel yang memotivasi dan sarat makna, berakar dari pahit-manis kehidupan yang beliau jalani.
Dikatakan, di samping K-Reward dari Kompasiana, ada reward lain yang bisa didapat. Apa gerangan maksud beliau? Dalam artikel Inilah K-Reward dalam Bentuk Lain, Pak Tjip -- demikian saya memanggil senior kita ini, menulis, ".... sesungguhnya selain dari K-Reward yang secara resmi dibagikan kepada para penulis yang dianggap memenuhi kriteria, ada reward lainnya, yang tak ternilai, yakni tulisan kita di share-kan di berbagai blog pribadi."
Pak Tjip menjelaskan dengan memberi sekadar contoh beberapa blog yang pernah memuat kembali tulisan beliau yang aslinya bersumber dari tulisan beliau di kompasiana. Pengalaman dan perjalanan penulisan yang mengesankan.
Nah, adakah artikel kita di kompasiana yang kemudian diunggah orang lain di blog mereka? Mungkin sudah ada beberapa, bahkan sudah banyak. Silakan di-cek. Â Jika ada, maka patut disyukuri, karena itu pertanda kita telah mengalami kemajuan di bidang tulis-menulis. Catatannya, semoga dalam pemuatan di blog lain itu tetap menyebut penulis asli dan sumbernya.
Di samping pemuatan di blog lain, jika artikel kita acapkali  dikutip, baik di kompasiana sendiri maupun di blog lain, menurut saya, itu juga menjadi pertanda telah ada kemajuan yang sangat berarti dalam kemampuan kita di dunia tulis-menulis. Mirip dengan skripsi, tesis, atau disertasi yang dikutip oleh mahasiswa belakangan.
(I Ketut Suweca, 15 Mei 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H