Mohon tunggu...
Ebtasari
Ebtasari Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pengawas Farmasi dan Makanan di BPOM

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Solusi dan Opini Isu Cemaran BPA pada Galon AMDK

13 Desember 2023   11:02 Diperbarui: 14 Desember 2023   02:20 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan kebijakan ini untuk meningkatkan kesadaran baik dari produsen maupun konsumen. Bagi Produsen yang ditemukan migrasi BPA pada produknya agar segera berbenah diri. Melakukan investigasi dan menemukan titik kritis kemungkinan penyebab terjadinya migrasi. Sehingga dapat mencegah hal ini terjadi di kemudian hari. Dari sisi konsumen, dengan pencantuman label ini akan menambah kewaspadaan kita. Tentu saja produk dengan label "berpotensi mengandung BPA" dapat kita hindari dan memilih produk lain yang jauh lebih aman.

Perubahan peraturan pencantuman label ini sedang berproses. Seiring terbitnya aturan pelabelan ini terwujud kita sebagai konsumen dituntut untuk semakin jeli memilih produk AMDK yang aman dikonsumsi. Konsumen dan para distributor dituntut lebih peduli. Mulai dari hal sederhana, kita memperhatikan cara penyimpanan produk, sebisa mungkin menyimpan AMDK di tempat yang bersih dan sejuk. 

Konsumen hendaknya membeli AMDK di  sarana penyaluran yang memperhatikan cara penyimpanannya. Hindari membeli galon-galon yang terpapar secara langsung oleh matahari. Kepedulian kita menentukan masa depan bangsa.

Penggunakan galon berbahan PET belum tentu menjadi solusi terbaik. Potensi penumpukan limbah plastik perlu menjadi perhatian. Pasalnya galon PET ini  hanya bisa digunakan satu kali,lalu akan berapa banyak limbah galon di Indonesia ini nantinya?

Ilustrasi pendistribusian galon di Indonesia (sumber shutterstock)
Ilustrasi pendistribusian galon di Indonesia (sumber shutterstock)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun