Suasana mencekam  membayangi desa-desa di kaki Sinabung akibat amukan lahar hujan dan luncuran awan panas yang terjadi bersamaan di akhir 2014 dan awal 2015.
Petugas Pos pengamatan Gunung Api Sinabung secara terus menerus setiap hari melaporkan melalui Radio Komunikasi  adanya luncuran awan panas ke lereng Selatan sejauh satu sampai empat setengah Kilometer, dengan kolom abu setinggi 500 sampai 3500 meter.
Disebelah lereng Barat dan Barat Daya. selain dihujani abu dari atas, karena berbarengan dengan musim hujan, lahar dingin yang mengalir dari sekitar puncak Sinabung yang membawa batu-batu besar, kayu dan sampah sering menutup dan bahkan menghancurkan jalan-jalan dan perladangan warga yang dilaluinya. Banyak jalan desa terputus dan lalu lintas dialihkan melalui jalan alternatif yang juga sangat parah kerusakannya. Satu-satunya jalan alternatif adalah lewat desa Batukarang yang juga masih  dalam jangkauan hujan pasir Sianbung.
Desa-desa  yang sering dilanda lahar dingin adalah Desa Kutambaru, Sukatendel, Mardinding, Perbaji dan Jandimeriah. Yang terparah terkena terjangan lumpur vulkanik yang membawa batu-batu besar ini adalah Desa Kutambaru dan Desa Mardinding Kecamatan Tiganderkat. Berulangkali alat berat membersihkan, menimbun dan membuat jalan darurat ketika lahar hujan berhenti.
Desa Mardinding, satu-satunya desa terdekat di Puncak Sinabung yang masih berpenghuni. Dan setiap saat desa ini ada dalam ancaman bahaya. Jika hujan,  satu-satunya jalan keluar masuk kedesa mereka adalah melalui jalur lahar di simpang  Kutambaruyang rawan  tertutup atau bahkan putus total. Sedangkan bila ada erupsi sedang atau besar dengan kolom abu letusan "kebetulan"  miring ke arah Barat, maka desa ini akan langsung dihujani krikil dan pasir yang masih panas.
Untunglah "kebetulan" ini belum pernah terjadi. Jika ada letusan sedang atau besar, kolom abu lebih sering ke Tenggara, Timur atau Selatan dimana desa-desa terdekatnya sudah dikosongkan.
NATAL BERSAMA GTM & JDLS DI BATUKARANG 30 DESEMBER 2014
Mengakhiri Tahun 2014, Generasi Terang Ministry bersama Jaringan Doa Lingkar Sinabung -Tanah Karo mengadakan sebuah acara NATAL BERSAMA  di desa Batukarang Kecamatan Payung yang melibatkan  semua warga gereja interdenominasi dari desa-desa di sekitar kaki Sinabung.
Sebagai bentuk kepedulian, Â Panitia Natal BersamaGTM & JDLS Â menyalurkan bantuan berupa bingkisan Natal kepada 60 orang hamba-hamba Tuhan / Pendeta dari berbagai denominasi gereja yang melayani dan tinggal di desa-desa Lingkar Sinabung sumbangan dari Yayasan Rajutan Kasih Abadi di Jakarta.
Juga setiap anak-anak yang hadir mendapat bingkisan berupa alat sekolah dan makanan ringan dari Keluarga Ev. Ferdy Sembiring, SH yang menjadi pengkhotbah malam itu.
Semua jemat dari interdenominasi gereja yang hadir  pulang masing-masing dengan membawa bingkisan sembako, sarung, atau perlengkapan  mandi sumbangan dari Moderamen GBKP yang disalurkan melalui Panitia Natal Bersama ini.
Ev. Ferdy Sembiring, SH dari Jakarta (Ketua Koordinator Nasional GTM) menyampaikan khotbah / renungan Natal dengan thema "Terang itu Baik". Dengan semangat beliau menantang jemaat dari berbagai gereja di kaki Sinabung untuk BERIMAN dengan "gila", artinya jangan biasa-biasa. Sebab keadaan alam dan lingkungan kita juga sudah berubah dan bukan lagi sesuatu yang biasa.
Persembahan / Kolekte  Natal Bersama ini dibagikan kepada semua pendeta yang hadir membantu uang BBM / ongkos transportasi mereka. Semua yang hadir diberkati dan tidak ada yang pulang dengan tangan kosong. Ini sesuai dengan tujuan dibadakannya Natal Bersama ini, yaitu untuk sarana saling memberkati bagi sesama orang percaya.
DOA BERSAMA AWAL TAHUN GTM & JDLS DI DESA MARDINDING TANGGAL 5 JANUARI 2015.
Mengawali Tahun 2015, tepatnya tanggal 3 Januari Tanah Karo kembali dikejutkan dengan erupsi besar Sinabung. Pagi-pagi sejak pukul  5 subuh puncak sinabung bergemuruh. Kilatan-kilatan petir menyambar ditengah-tengah awan abu yang dimuntahkan Sinabung keudara. Pagi yang cerah tiba-tiba menjadi mendung abu pekat di sisi Barat Daya dan Selatan. Suara gemuruh menggelegar serta luncuran awan panas terus terjadi sampai pukul 10.30.
Hujan pasir lebat mengguyur desa-desa di arah Barat Daya dan Selatan selama 20 sampai 30 menit. Desa-desa gelap dan sunyi dari suara manusia dan aktifitas warga. Semua mengurung diri dirumah sambil menantikan apa yang terjadi selanjutnya. Setelah hujan pasir dan abu lebat berhenti, warga keluar menemukan halaman dan atap-atap  rumah ditutup abu dan pasir  vulkanik. Abu dan pasir masih terus berguguran dari atap rumah yang menimbulkan badai abu yang belum berhenti diterbangkan angin kesana-kemari.
Jika keadan semakin memburuk, apakah para hambaNya harus menyingkir dan menjauh dari titik badai dengan meninggalkan masyarakat berjuang sendiri disana ? GTM & JDLS menjawanb : T I D A K !!
Justru kita harus segera hadir disana mempersiapkan mental dan kerohanian umat supaya siap terhadap  apapun yang HARUS TERJADI.
Ketua Panitia Natal memutuskan mengadakan acara awal Tahun sekaligus membagikan bantuan sisa dari bingkisan Natal Bersama ke salah satu desa di Kaki Sinabung. Dan desa yang paling ditakuti untuk membuat kegiatan  apalagi dimusim penghujan dan malam hari adalah desa Mardinding. Kami pilih ini.
Pukul 19.00 WIB malamnya. Panitia Natal Bersama GTM & JDLS mengirim surat kepada Kepala Desa dan semua gereja-gereja di Desa Mardinding untuk pemberitahuan bahwa akan diadakan Doa Bersama Awal Tahun GTM di desa mereka.
Ada pendapat dan saran yang menolak dan tidak setuju dengan rencana berbahaya ini. Mereka membayangkan jika letusan seperti barusan terjadi dengan arah angin langsung ke Barat, desa Mardinding bisa ditimbun pasir dan abu panas seketika. Kekhawatiran yang beralasan.
Pukul 15.00 tanggal 5 Januari 2015, lereng dan puncak Sinabung sudah diselimuti awan hujan yang tebal dan gelap. Anggota tim yang menjemput dan membawa bingkisan titipan Kapolda Kepri untuk korban Sinabung di Kabanjahe sdh bergerak. Snack untuk acara doa bersama ini sudah dipesan ke toko roti majestyk Kabanjahe.
Hujan mengguyur puncak Sinabung beberapa kali menjelang malam. Â Tidak terlalu lebat, tapi awan hujan makin tebal dan pekat menggantung. Tekad sudah bulat. Warga Mardinding bertahan di atas sana dan mereka juga sesama kami manusia, Â kami akan datang kesana dan berdoa bersama mereka.
Hujan lebat tidak turun, hanya sesekali rintik dan hujan sedang sedang, dan embun hujan masuk ke jambur ketika acara berlangsung. Maklum kami ada di diketinggian lereng Sinabung. Acara berlangsung dengan sukses, warga datang dan mendapat berkat jesmani dan rohani. Doa bersama diikuti oleh semua gereja yang ada dan masing-masing  dari Gereja Advent, GBKP , RK dan GPdI Mardindning menunjuk seorang pendoa syafaat kedepan
Bantuan sarung, gula putih, alat mandi, roti kering. dan bingkisan berupa kemeja untuk pelayan-pelayan gereja diserahkan kepada semua yang hadir. Masing-masing bantuan ini adalah sumbangan dari Moderamen GBKP, Kapolda Kepri, Panitia Natal Pengungsi bersama TNI-POLRI dan BPBD Karo, Yayasan RKA Jakarta dan pribadi-pribadi yang mendukung pelayanan interdenominasi oleh Generasi Terang Ministry.
Setelah panitia pulang ke tempat masing-masing, besoknya terdengar berita ini : Jalan ke desa Kutambaru Putus Total di dua tempat diterjang lahar hujan. Sati selebar 10 meter dan satu lagi selebar 3 meter dengan kedalaman 3 sampai 6 meter. Jalan ke Mardinding tertutup serakan  batu dan kayu-kayu besar, jalan Kutabuluh - Kabanjahe putus di desa Sukatendel. Alat berat dan gotong royong warga segera membuat jalan darurat di bekas gerusan lahar ini.
Tuhan mengizinkan kami mempersiapkan warga Desa Mardinding untuk hal terburuk yang mungkin terjadi dengan mengajak mereka berdoa. Tidak ada satupun pokok doa yang kami panjatkan berupa permintaan supaya bencana Sinabung berhenti. Kami hanya berdoa buat semua orang dan instansi yang terkait dengan bencana ini supaya kuat, sabar dan siap dengan apapun yang mungkin terjadi dan melakukan urusannya dengan benar dan bertanggungjawab.
Sebab kami percaya bukan hanya Sinabung, tapi seluruh dunia sedang menuju kesudahannya. Kita hanya perlu melakukan bagian kita : Mengasihi sesama sebagai bukti kita betul-betul mengasihi Tuhan yang empunya hidup kita. Sebab hanya dua hukum utama. Kasihilah Tuhanmu  DENGAN SEGENAP hati, kekuatan dan jiwamu dan Kasihilah Sesamamu seperti dirimu sendiri. Cukup.
PENGADAAN ALAT KOMUNIKASI DARURAT UNTUK PENDETA -PENDETA JARINGAN DOA LINGKAR SINABUNG
Belajar dari pengalaman bencana lahar hujan maupun hujan abu yang terjadi selama ini, keberadaan alat komunikasi darurat seperti HT dan RIG sangat dibutuhkan para pendeta / tokoh agama di daerah bencana ini.
Informasi dari Pos Pemantau dan Media Center sangat perlu di ketahui secara cepat oleh para pemimpin umat ini dan untuk bisa saling koordinasi diantara mereka guna membantu masyarakat.
Untuk idealnya kami membutuhkan sedikitnya 30 HT dan 3 RIG. Tapi untuk tahap pertama ini, kita  sedang mengupayakan pengadaan minimal 8 HT dan 1 RIG .  HT dan Rig ini dibutuhkan untuk pendeta-pendeta interdenomibnasi dalam JDLS yang tinggal di lingkar Sinabung. Tahap pertama yang paling mendesak adalah untuk pendeta2 di desa Mardinding, Kutambaru, Selandi/Perbaji, Jandimeriah, Sukatendel, Berastepu, Tiganderkat, Susuk dan Batukarang. Bantuan untuk mendukung Informasi dan komunikasi dalam situasi darurat, kadang lebih mahal dari bantuan apapun dalam situasi tertentu. Ini terjadi Kaki Sinabung saat ini.
Jika ada yang berkenan membantu pengadaan  alat dan perangkat ini, bantuan  biaya pengadannya bisa ditransfer ke Permata Bank No 4100215007 a/n Pdm Ebenezer Sembiring.
Pembaca dapat ikut  berpartisipasi dan mengikuti kegiatan kami  lewat group FB "Komunitas Warga Kaki Sinabung" dan "Komunitas Generasi Terang(Genster Community)"
#Penulis adalah Pendeta di Kaki Sinabung yang aktif dalam membantu mesyarakat dalam penanggulangan bencana Sinabung. Pendiri di GTM dan Koordinator JDLS. Penggagas di Relawan Sanobar, Panitia Natal Pengungsi TNI-POLRI dan BPBD Karo 2014 Â dan ikut membantu dengan sukarela dan swadaya sendiri untuk Bankom di Media Center Posko Utama Tanggap Darurat Erupsi Sinabung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H