Dari jauh saat memasuki pintu gerbang Istana, G.R.Ay Kamelia sedikit kaget begitu melihat suaminya, Kanjeng Gusti Pangeran Anggara Waskita Dewa sudah berada di situ. Dia sedang duduk di kursi teras Keraton bersama KGPH Subekti Hari Prabowo.
Mereka berdua terlihat sibuk dan sedang berdiskusi dengan memperhatikan kertas-kertas di atas meja di depannya sampai tidak menyadari kehadirannya dan juga kakaknya, K.G.R Azijah di dekat mereka.
"Maaf mengganggu Kanjeng Sinuhun! Ada titah apa kami berdua dipanggil?" Suara K.G.R Azijah spontan membuat diskusi antara KGPH Subekti dan K.G.P Anggara terhenti dan segera menoleh.
"Terima kasih telah berkenan hadir Kanjeng Ratu! Begini...,hemm, tapi silakan duduk dulu dan akan saya sampaikan nanti sambil menikmati teh hangat ya!"
Kanjeng Susuhunan Subekti Hari Prabowo berkata dengan tutur kata yang halus dan sopan kepada istrinya, Kanjeng Gusti Ratu Azijah serta adik iparnya, G.R.Ay Kamelia Fadila.
Meskipun kedudukan mereka semua sederajat dan sebagai suami istri serta hubungan sesama anggota keluarga keraton, namun adat dan tata krama bersopan santun sebagai kaum ningrat harus tetap dijunjung tinggi dalam berinteraksi satu sama lain baik di dalam atau di luar istana.
"Setelah kita minum teh ini, saya mengajak Kanjeng Ratu Azijah untuk turut serta dalam rapat paripurna persiapan perhelatan Malam Gebyar Budaya Keraton yang tinggal tiga hari lagi!". Jelas Kanjeng Susuhunan Subekti.
"Kanjeng Gusti Pangeran Anggara Waskita Dewa sudah saya tunjuk untuk menjadi ketua panitia pelaksanaan acara yang akan digelar di Pendopo Utama Keraton!".
Mendengar penjelasan dari Kanjeng Susuhunan, Gusti Raden Ayu Kamelia pun segera melirik kepada suaminya. Dia bisa memahami sepenuhnya K.G.P Anggara Waskita memang sangat cakap dalam berbagai hal. Jadi tidak salah bila dia ditunjuk menjadi orang kepercayaan Raja.
Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 6)
Tidak begitu lama, Pangeran Sentana yang bernama Panji Satria Buana, seorang abdi dalem dengan jabatan tertinggi di istana hadir sambil duduk bersimpuh dan melaporkan bahwa semua abdi dalem mulai dari tingkatan jajar sampai bupati nayaka serta seluruh anggota panitia terkait sudah hadir di dalam ruang pertemuan.