Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 6)

15 Juni 2024   14:59 Diperbarui: 15 Juni 2024   20:26 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu menyerahkan bayi cantik kepada abdi dalem mataya, Nurul Puspita Rawadanti, G.R.A Azijah meminta mereka berdua sebagai pasangan suami istri itu untuk memberi nama bayi tak berdosa itu dengan nama Rizqita Hayyu sesuai dengan pesan adiknya, G.R.A Kamelia.

Pangeran sentana, Banu Wibiyoso yang berada di sampingnya memberikan sebuah koper besar kepada mereka berdua sambil memberikan maklumat rahasia Raja kepada mereka berdua.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 2)

"Koper ini berisi uang dua ratus lima puluh juta rupiah! Sesuai amanat dari Kanjeng Susuhunan...semua uang itu hanya untuk biaya yang dibutuhkan dalam merawat dan membesarkan serta pendidikan Rizqita Hayyu sampai dia dewasa!"

"Inggih! Sendiko dawuh!" jawab abdi dalem mataya, Nurul dengan wajah tertunduk dan mata berkaca-kaca dalam mendengarkan pesan Susuhunan dengan takzim untuk dilaksanakan.

Kusworo Adi Pranoto yang sekarang sudah menjadi suami dari Nurul, tampak hanya menunduk tanpa berbicara sepatah kata pun dalam pertemuan itu. Perkawinan mereka berdua memang tidak dilandaskan atas dasar cinta melainkan bentuk dalam menjalani hukuman. Kusworo sangat menyadari akan hal itu.

G.R.A Azijah sebenarnya mengetahui bahwa pernikahan mereka berdua sebenarnya bentuk hukuman bagi Kusworo dan adiknya, G.R.A Kamelia, namun abdi dalem mataya yang setia, Nurul Puspita Rawadanti yang tidak bersalah juga terkena imbasnya.

Sungguh suatu bentuk pengabdian pada Keraton yang totalitas dan ikhlas serta patuh tanpa meminta imbalan materi atau pujian bahkan gelar lainnya. Semua hanya nrimo, yaitu menerima takdir dan nasibnya tanpa mengeluh menjalani hidup serta taat menjalankan perintah Raja yang menjadi junjungannya.

Usia abdi dalem mataya Nurul lebih tua 6 tahun dibanding Kusworo. Melihat mereka berdua, G.R.A Azijah seperti tidak melihat hubungan suami istri, melainkan hanya sebatas adik dan kakak.

Kusworo Adi Pranoto sendiri sebenarnya seorang putra dari abdi dalem jajar di Keraton yang diberi tugas untuk mengantar dan menjemput G.R.A Kamelia dari sekolah yang saat itu masih berstatus murid di tahun ketiga di sebuah SMA Negeri favorit. 

Sedangkan Kusworo sendiri masih berstatus mahasiswa dan berkuliah di semester dua dengan jurusan pariwisata di Kampus ABA (Akademi Bahasa Asing).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun