Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 6)

15 Juni 2024   14:59 Diperbarui: 15 Juni 2024   20:26 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penari Nasyabilla di tampilan Tari Bedhaya. Sumber gambar Kratonjogja.id

Saat menutup pintu kamar tidurnya dari luar, tiba-tiba Gusti Kanjeng Ratu Azijah terpaku sejenak dan menyadari bahwa rasanya tidak bijaksana bila menemui atau memastikan sendirian berita tentang kemunculan Rizqita Hayyu yang mendadak di Istana Keraton. 

Dia pun berubah pikiran dan segera menuju ke kamar adiknya, Gusti Raden Ayu Kamelia karena dia adalah ibu kandung dari Rizqita Hayyu yang pernah dilahirkannya.

Setelah mengetuk pintu kamar adiknya beberapa kali namun tidak ada jawaban. Kanjeng Gusti Ratu Azijah sedikit merasa khawatir akan kondisi adiknya yang bisa jadi masih merasa shocked akan pertemuannya dengan anak kandungnya yang secara tidak di sengaja di Istana Keraton. Tanpa menunggu, dia pun segera memutar handle pintu kamar di depannya.

Begitu masuk kamar, kekhawatirannya langsung hilang melihat adiknya, G.R.Ay Kamelia yang terlihat terlelap di tempat tidurnya. 

Meskipun waktu masih belum melepaskan siang dan udara luar masih terasa panas, namun langit-langit yang tinggi dengan ornamen dari kayu jati pilihan membuat udara di dalam kamar menjadi sangat sejuk.

Sambil duduk di kursi di sebelah tempat adiknya, G.K.R Azijah mengamati dengan seksama kecantikan alami pada wajah adiknya, G.R.Ay Kamelia yang masih tidur. 

Sampai sekarang tampak masih belum pudar jelitanya semenjak masa gadisnya. Hanya saja, bila ingat masa lalu, dirinya merasa terenyuh dengan nasib adiknya yang dulu pernah membuat aib di keluarga Keraton.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 1)

Karena tidak ingin mengganggu ketenangan tidur dari adiknya, G.K.R Azijah hanya duduk menunggu sampai dia terbangun. Kondisi itu membuat pikirannya mengingat tentang banyak hal setelah G.R.A  Kamelia diasingkan di Istana peristirahatan dengan lokasi di hutan lindung Kerajaan yang jauh berada pinggiran kota.

G.K.R Azijah masih ingat saat tengah malam menuju rumah kontrakan abdi dalem mataya, Nurul Puspita Rawadanti yang tiga bulan setelah dinikahkan dengan kekasih, G.R.A Kamelia, yaitu Kusworo Adi Pranoto sebagai bentuk hukuman yang dititahkan dari Kanjeng Susuhunan ayahandanya sebagai Raja.

Begitu menyerahkan bayi cantik kepada abdi dalem mataya, Nurul Puspita Rawadanti, G.R.A Azijah meminta mereka berdua sebagai pasangan suami istri itu untuk memberi nama bayi tak berdosa itu dengan nama Rizqita Hayyu sesuai dengan pesan adiknya, G.R.A Kamelia.

Pangeran sentana, Banu Wibiyoso yang berada di sampingnya memberikan sebuah koper besar kepada mereka berdua sambil memberikan maklumat rahasia Raja kepada mereka berdua.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 2)

"Koper ini berisi uang dua ratus lima puluh juta rupiah! Sesuai amanat dari Kanjeng Susuhunan...semua uang itu hanya untuk biaya yang dibutuhkan dalam merawat dan membesarkan serta pendidikan Rizqita Hayyu sampai dia dewasa!"

"Inggih! Sendiko dawuh!" jawab abdi dalem mataya, Nurul dengan wajah tertunduk dan mata berkaca-kaca dalam mendengarkan pesan Susuhunan dengan takzim untuk dilaksanakan.

Kusworo Adi Pranoto yang sekarang sudah menjadi suami dari Nurul, tampak hanya menunduk tanpa berbicara sepatah kata pun dalam pertemuan itu. Perkawinan mereka berdua memang tidak dilandaskan atas dasar cinta melainkan bentuk dalam menjalani hukuman. Kusworo sangat menyadari akan hal itu.

G.R.A Azijah sebenarnya mengetahui bahwa pernikahan mereka berdua sebenarnya bentuk hukuman bagi Kusworo dan adiknya, G.R.A Kamelia, namun abdi dalem mataya yang setia, Nurul Puspita Rawadanti yang tidak bersalah juga terkena imbasnya.

Sungguh suatu bentuk pengabdian pada Keraton yang totalitas dan ikhlas serta patuh tanpa meminta imbalan materi atau pujian bahkan gelar lainnya. Semua hanya nrimo, yaitu menerima takdir dan nasibnya tanpa mengeluh menjalani hidup serta taat menjalankan perintah Raja yang menjadi junjungannya.

Usia abdi dalem mataya Nurul lebih tua 6 tahun dibanding Kusworo. Melihat mereka berdua, G.R.A Azijah seperti tidak melihat hubungan suami istri, melainkan hanya sebatas adik dan kakak.

Kusworo Adi Pranoto sendiri sebenarnya seorang putra dari abdi dalem jajar di Keraton yang diberi tugas untuk mengantar dan menjemput G.R.A Kamelia dari sekolah yang saat itu masih berstatus murid di tahun ketiga di sebuah SMA Negeri favorit. 

Sedangkan Kusworo sendiri masih berstatus mahasiswa dan berkuliah di semester dua dengan jurusan pariwisata di Kampus ABA (Akademi Bahasa Asing).

Postur tubuhnya yang tinggi atletis dengan hidung mancung serta berkumis tipis memang membuat terlihat sangat tampan. Tidak heran, seringnya bertemu dengan G.R.A Kamelia, benih-benih cinta bersemi di hati mereka berdua yang masih remaja.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 3)

Hanya sayangnya, status Kusworo, bukanlah seorang ningrat dibanding dengan G.R.A Kamelia. Dia putra abdi dalem jajar dan merupakan seorang dari kasta rakyat jelata. Namun semua paham bahwa cinta buta tidaklah mengenal kasta.

Sampai akhirnya, terjadilah hubungan terlarang selama mereka berpacaran diam-diam dan sudah melebihi norma agama, adat, dan masyarakat sehingga G.R.A Kamelia hamil. Hal itu tentu saja menggemparkan keluarga Keraton dan dianggap aib keluarga.

Kanjeng Gusti Ratu Azijah mengingat betul setelah menyerahkan bayi mungil yang diberi nama Rizqita Hayyu di malam itu. Semua anggota keluarga Istana keraton dilarang menemuinya. Termasuk juga dirinya dan Pangeran Sentana, Banu Wibiyoso.

Hanya saja, G.R.A Azijah tetaplah tidak tega. Sesekali dia menyuruh seorang abdi dalem keparak kepercayaannya untuk melihat dan mencari tahu kondisi Nurul Puspita dan suaminya Kusworo serta anaknya Kamelia, Rizqita Hayyu dan melaporkan keadaannya secara pribadi padanya.

Dalam waktu yang tidak begitu lama, akhirnya tragedi Gejayan meletus dan terjadi demonstrasi besar pada saat gaung reformasi pada tahun 1998. 

Banyak rumah penduduk dan bangunan yang dibakar. Toko-toko juga dijarah. Apalagi adanya isu pemerkosaan di daerah itu oleh banyak orang yang tidak dikenal. Bahkan dikabarkan banyak korban yang meninggal karena peristiwa memilukan tersebut.

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 4)

Semenjak kerusuhan itu, keberadaan Nurul Puspita Rawadanti, Kusworo Adi Pranoto dan juga Rizqita Hayyu lenyap bak ditelan bumi tanpa ada kabar keberadaannya apakah mereka hidup atau mati setelah kerusuhan yang menyedihkan tersebut.

G.R.A. Kamelia pun yang saat itu masih diasingkan di Istana keraton di pinggir kota juga tidak mengetahui adanya peristiwa itu karena semua informasi apapun tentang anaknya tidak sampai ke telinganya.

"Ini saatnya saya sendiri yang harus bertanya pada Rizqita Hayyu!" bisik lirih Kanjeng Gusti Ratu Azijah pada dirinya sendiri secara tidak sadar.

Bagaimana ceritanya sampai dia bisa ada di Keraton ini dan juga di mana dia tinggal bersama abdi dalem mataya Nurul? Bagaimana juga nasib Kusworo, ayahnya Rizqita Hayyu? Apakah masih hidup?

Baca Juga  :  Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 5)

Banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam hati Kanjeng Gusti Ratu dan itu semua harus ditanyakan pada Rizqita Hayyu yang katanya saat ini secara kebetulan berada di Istana Keraton karena sedang diberi tugas oleh kampusnya, Universitas Gadjah Mada untuk belajar menari Bedhaya.

"Mbakyu!... Kok ada di sini! Sudah lama ya? Maafkan saya yang tertidur sebentar!" Suara G.R.Ay Kamelia di sebelahnya yang mulai terbangun membuyarkan lamunan Kanjeng Gusti Ratu Azijah.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun