Semua anggota keluarga masih tetap menunduk sambil menunggu KGPH Ramdhanu menyelesaikan titahnya, namun ditunggu sekian lama tidak ada suara yang keluar dari bibir beliau.
Akhirnya, masing-masing mencoba mendongakkan kepalanya dan betapa terkejutnya saat mereka melihat raja yang menjadi junjungannya tertunduk dan terisak lirih sambil memukul-mukul dadanya. Mereka paham bahwa mungkin itu adalah kesedihan beliau dan masih belum menerima kenyataan buruk yang terjadi pada putri keduanya.
Melihat hal itu, Gusti Raden Ajeng Azijah sebagai anak tertua segera mendekat pada ayahandanya dan langsung bersimpuh di sebelah kursi besar itu sambil memegang tangannya. Setelah itu, dia pun segera memerintahkan salah satu abdi dalem keparak untuk membawakan segelas minuman bagi Raja.
"Kamu!...kamu sungguh keterlaluan!...Kamelia!, maka kamu harus.....!" Kali ini kalimat kemarahan dari KGPH Ramdhanu terputus lagi dan beliau menyeringai kesakitan sambil memegangi dadanya.
Bersambung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI