Tiba-tiba terdengar suara raungan knalpot RX King yang sudah dibunyikan oleh Pak Kusworo. Rupanya beliau sudah bisa membetulkan hingga sepeda motor itu sudah bisa dihidupkan kembali mesinnya.
Spontan semua berkumpul di halaman rumah desa model joglo milik pak Kusworo. "Mas Kevin, ternyata Karburatornya tersumbat oleh kotoran sehingga membuat bensinnya tidak mengalir ke mesin!" jelas pak Kusworo sambil membleyer-bleyer gas di stang sepeda motor untuk memastikan semua mesin berjalan normal.
Kevin segera mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan ratusan ribu pada pak Kusworo sebagai biaya servis, namun tetap ditolaknya meskipun sudah dipaksa. Akhirnya Kevin hanya mampu mengucapkan terima kasih atas kebaikan keluarga pak Kusworo dan berjanji untuk datang di lain hari.
"Maaf, pak Kusworo dan bu Lestari, saya harus segera kembali ke desa Cluntang untuk mengikuti pertemuan di Balai Desa dengan perangkat desa dan warga perihal sosialisasi program KKN yang akan dilaksanakan di sana" pamit Kevin dengan nada sopan dan dia juga menolak dengan halus saat diajak makan malam bersama keluarga pak Kusworo.
"Mohon maaf sekali lagi, saat ini saya sudah terlambat, karena ada pertemuan dengan warga yang dimulai pukul 19.30 dan sekarang sudah pukul 20.00. Sekali lagi terima kasih atas hidangan kopinya dan juga bantuannya" tambah Kevin lagi.
Kemudian, Kevin mendekat ke Amanda. Dengan tatapan lembut, Kevin memberikan alamat kostnya di Yogya dan juga nomor handphone-nya. Jujur, Kevin meskipun baru pertama kali berjumpa dengan Amanda, rasanya sudah seperti teman lama dan akrab.
"Jika masih libur, silakan main ke Balai Desa Cluntang ya atau nanti saya jemput jika pingin dolan ke sana untuk melihat para mahasiswa yang sedang KKN", pesan Kevin pada Amanda yang sejatinya, hati Kevin sedari awal bertemu telah tercuri oleh pesona Amanda dan segera ingin bisa bertemu lagi dengan gadis jelita itu.
Begitu tiba di Balai Desa yang terlihat penuh sesak karena dihadiri para perangkat desa, beberapa dosen pembimbing dan juga mahasiswa yang melaksanakan program KKN serta perwakilan masyarakat yang diundang, Kevin segera ikut bergabung duduk di kursi di sebelah Pak Banu, Kepala Desa Cluntang yang masih memberikan sambutan di pertemuan.
Setelah menerima microphone dari Pak Lurah, Kevin selaku ketua kelompok mahasiswa, sebelum mulai menjelaskan tentang program pelaksanaan KKN di desa tersebut, mengawali sambutannya dengan salam dan permohonan maaf serta bercerita mengenai keterlambatan datangnya karena sepeda motor pinjaman dari Pak Carik desa mendadak mogok di jalan setapak di pinggir hutan yang menuju Desa Cluntang.
"Beruntungnya, Bapak dan Ibu semuanya yang saya hormati!, ada orang yang memberikan pertolongan pada saya yang sangat kebingungan di tengah jalan setapak menuju desa ini. Bahkan beliau juga mampu membetulkan sepeda motor yang mogok sampai akhirnya mesinnya bisa hidup lagi!"
Kevin melihat semua warga desa, juga para perangkat dan para dosen serta teman-temannya terlihat tertarik dan antusias dengan kisahnya. Dia pun segera melanjutkan ceritanya lagi dengan setengah bercanda karena rasa bahagianya bisa bertemu dengan seorang gadis desa yang cantik jelita.