Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Ada Murid Nakal?! Dicukur Gundul Saja Biar Kapok!"

10 September 2023   20:05 Diperbarui: 14 September 2023   11:48 4916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memotong rambut. (Alter_photo via Kompas.com)

Ilustrasi guru berambut gondrong. Sumber gambar dokumen pribadi.
Ilustrasi guru berambut gondrong. Sumber gambar dokumen pribadi.

Mengapa siswa tidak boleh berambut gondrong atau panjang selama dalam proses menjalani pendidikan?

Dari banyak pengalaman saya saat mengunjungi dan juga pernah mengajar berbagai sekolah di banyak negara di dunia seperti Jepang, Korea Selatan, Australia. negara-negara di ASEAN, dan Eropa, sebetulnya rambut murid-murid di sana juga tidak gondrong.

Perhatikan panjang rambut siswa SMA di Korea Selatan, bersama murid dari SMA 1 Magetan saat program pertukaran pelajar. (Dokumentasi pribadi)
Perhatikan panjang rambut siswa SMA di Korea Selatan, bersama murid dari SMA 1 Magetan saat program pertukaran pelajar. (Dokumentasi pribadi)

Jangan berkaca dari drama Korea Selatan atau Jepang yang ditampilkan adanya rambut siswa yang gondrong serta dicat warna-warni. Pahamilah bahwa itu hanya ada dalam cerita film, dan tidak mewakili situasi nyata yang sebenarnya di sekolah di sana.

Bahkan rata-rata, dibanding lembaga pendidikan semi militer seperti sekolah kedinasan seperti SMA Taruna Magelang, IPDN atau pendidikan militer pun di seluruh dunia, ukuran panjang rambut murid, taruna atau kadetnya, sangat ketat dibatasi dan rutin diperiksa.

Alasannya sangat bervariasi namun pada intinya, mereka semua saat menjadi pelajar harus berdisiplin dan fokus pada proses pembelajaran serta penguasaan materi pelajaran dibanding hanya sering bersolek dan mengatur rambut mereka selama di kelas.

Juga, alasan kesehatan pada zaman dulu, rambut di kepala para murid yang gondrong dan tidak tertata, dipenuhi banyak kutu rambut dan ketombe yang menyembabkan gatal serta koreng di kulit kepala.

Apakah pemotongan rambut pada anak didik yang tidak disiplin bisa mengatasi masalah kenakalan anak sekolah?

Jawaban dari pertanyaan di atas, jelas sangat subjektif tergantung dari setiap diri kita sebagai pribadi atau individu karena, selama ini belum pernah dilakukan penelitian lapangan atau riset yang sangkil dan sahih tentang studi korelasi antara pencukuran rambut terhadap prestasi, perilaku dan kenakalan pada anak didik.

Semua hanya bermain asumsi saja yang seolah-olah pasti bisa mengatasi substansi masalah korelasi pada anak yang berambut gondrong dengan tingkat kenakalannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun