Masalah kesehatan yang berfokus pada penanganan stunting dan masalah buruh di masa Covid-19, pernah menjadi tantangan Kang Woto di awal tahun 2020. Itu juga berdampak pada perekonomian masyarakat Magetan dan dengan keikhlasan kerja diamnya, beliau mampu mengatasi serta mencegah adanya gelombang PHK dari beberapa perusahaan yang ada di Magetan.
Juga adanya Mall Pelayanan Publik (MPP) untuk semua pelayanan masyarakat yang berhubungan dengan birokrasi, cukup dilakukan di satu tempat itu.
Bahkan, Mall Pelayanan Publik yang berlokasi di lantai 2 Pasar Baru Magetan ini diklaim terbaik dan dijadikan rujukan bagi semua daerah lain oleh Pemerintah pusat dalam memberikan pelayanan prima pada masyarakat.
Apa Pekerjaan Rumah (PR) dari program Kang Woto yang belum bisa terwujud?
Pertama, Magetan perlu adanya Exit Tol, yaitu akses jalan masuk langsung dari dan ke arah Magetan.
Selama ini, akses kendaraan masuk jalan Tol (Tariff On Location) atau bebas hambatan harus lepas dari luar kota yang terdekat dengan Magetan, yaitu Ngawi dan Madiun. Semua kota itu sangat berjarak lumayan jauh dari Magetan.
Kedua. Penyelesaian jalan kembar (Twin road) dari Kecamatan Maospati-Sukomoro sampai masuk kota Magetan yang terhenti pembangunannya karena bencana pandemi Covid-19, menjadi prioritas di masa mendatang untuk kelancaran akses peningkatan semua sektor perekonomian.
Ketiga. Perlu adanya gedung indoor untuk beberapa cabor yang mempunyai potensi dalam meningkatkan prestasi para atlit Magetan seperti lapangan tenis, badminton, dan cabang olahraga lainnya.
Pria tinggi penggemar gowes dan tenis ini tetap akan berkomitmen dan berjuang dalam membangun Magetan meskipun nanti sudah tidak menjabat sebagai bupati lagi.
Terlepas dari disukai, dipuji, dicemooh atau di-rasani sekalipun, bagi Kang Woto, beliau hanya menjalankan amanah lurus-lurus saja apa adanya.Â
"Dihina pun tidak tumbang, dipuji, beliau juga tidak akan melayang"