Itulah makna kedekatan Kang Woto yang selalu murah senyum, humble dan akrab dengan wong cilik di Magetan ini memang layak menjadi suri tauladan.
Juga ketiga putra dan putrinya yang kesemuanya sudah mandiri, adalah penerima berbagai beasiswa di Australia, Belanda, dan Amerika. Bagi Kang Woto, pendidikan yang berkualitas adalah kunci utama perubahan masyarakat menjadi lebih baik dan maju.
Di balik kehebatan Kang Woto, ada sosok perempuan keibuan dan tegas yang selalu memberikan dukungan pada tugas-tugas beliau. Siapa lagi bila bukan Ibu Titik Suprawoto, yang awal tahun ini baru memasuki purna bhakti sebagai ASN Guru yang menjabat sebagai Kepala di SMPN 1 Magetan.
Setelah bupati Magetan, Suprawoto, yang didampingi oleh Nanik Sumantri sebagai wakil bupati Magetan meletakan jabatannya timbul banyak pertanyaan dari masyarakat tentang siapa sosok yang akan menjadi Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) sebagai bupati Magetan sampai masa Pemilihan Kepala Daerah berikutnya terpilih?
Bagaimana dengan program-program Suprawoto untuk Kabupaten Magetan berikutnya?
Sebagai masyarakat biasa, rasanya berlebihan bila terlalu berspekulasi tentang pejabat berikutnya. Hanya saja, yang paling penting adalah program-program dan ide dasar yang sudah diletakan Kang Woto, itu yang harus dilanjutkan oleh bupati periode berikutnya.
Salah satunya, keberanian Bapak Suprawoto melantik banyak guru berprestasi dan guru penggerak menjadi kepala sekolah dasar dan menengah pertama sesuai instruksi Mas Nadiem Makarim, Mendikbudristek adalah langkah yang patut diapresiasi tinggi oleh semua stakeholders pendidikan.
Memberikan kepercayaan pada mereka yang muda untuk berani memimpin, menuangkan dan mewujudkan ide-ide brilian serta berinovasi dan berkreasi di dalam dunia pendidikan harus dimaknai sebagai satu tantangan dan amanah demi generasi muda Magetan menjadi lebih maju dan hebat.
Kang Woto sangat peduli dengan semua peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Magetan. Tidak peduli berstatus ASN, pelajar atau masyarakat desa, semua dipacu untuk melek berliterasi. Bahkan, Gedung Khusus Literasi juga sudah dibangun di Kecamatan Plaosan.
Hal itu juga dibuktikan dengan ide beliau untuk menggandeng Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS) untuk membangun gedung kampusnya di Magetan agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh kuliah di kampus negeri di kota lain.
Para pelajar tingkat SMA, SMK dan Mahasiswa serta masyarakat umum, disediakan ajang kreativitas lomba Inovasi Teknologi karena Kang Woto ingin, kelak akan ada penemu atau ilmuwan muda dari Magetan yang mampu menjawab tantangan global di masa depan.