Itulah slogan pendidikan kita dalam bahasa Jawa yang bermakna bahwa pendidikan itu memerlukan biaya. Mau tahu, berapa biaya pendidikan dari PAUD sampai dengan Perguruan tinggi (S-1) di Indonesia?
Jangan kaget, karena akan menghabiskan sekitar Rp.269.000.000 sampai 300.000.000 belum termasuk biaya hidup per bulannya. Kita ada di peringkat ke 13, biaya pendidikan termahal di dunia lho!
Oh, ya! , Maaf, akan tetapi, makna "Biaya" dalam Jer Basuki Mawa Bea di situ bukan berarti uang saja, melainkan dalam konteks yang lebih luas, yaitu "pengorbanan".Â
Apa sajakah itu?
Bisa harta, dana, tenaga, pikiran dan waktu demi meningkatkan kualitas para anak didik dalam proses transfer of knowledge.Â
Demi kualitas itu, semua stakeholders pendidikan janganlah kita terlalu "pelit" dan selalu menimbang untung rugi dalam bentuk finansial dalam proses untuk mencerdaskan setiap individu anak didik.
Wisuda dihapus? Dilarang? Memangnya itu program siapa?
Bila ada yang berpolemik seperti diatas, coba kita cermati bahwa setiap lembaga sekolah, pasti sudah punya program yang terencana dalam satu tahun ke depan.
Program kegiatan yang meliputi pembelajaran dalam kurikulum, kegiatan kesiswaan, kerjasama nasional dan internasional serta kegiatan sarana prasarana, semua itu juga akan terkait dengan sumber dana pembiayaannya.
Dalam menyusun program itu, pasti sekolah, pihak fungsionaris sekolah seperti guru, wali kelas, kepala sekolah, komite sekolah dan para pengurus OSIS telah duduk bersama pada awal tahun pelajaran untuk menentukan kegiatan mana yang wajib dan opsional.
Kegiatan upacara "Wisuda" salah satunya, yang istilah ini lebih tepatnya untuk lulusan para mahasiswa, pasti akan ada di dalam penyusunan program. Jadi, tidak mungkin acara "Wisuda" itu diputuskan secara mendadak.