Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Wisuda Sekolah Dilarang, Yakinkah Bisa Mengurai Satu Benang Kusut Pendidikan Kita?

23 Juni 2023   00:05 Diperbarui: 29 Juni 2023   11:17 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ilustrasi: Upacara wisuda. (Foto: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

4. Selandia Baru, ada dikisaran Rp. 219.000.000 sampai 307.000.000 per tahunnya dengan biaya hidup direntang Rp. 13.000.000 sampai 17.500.000 per bulannya.

5. Kanada memerlukan Rp. 185.000.000 sampai 361.000.000 untuk pendidikan per tahunnya dengan biaya hidup per individu sekitar Rp. 15.000.000 sampai 20.000.000 per bulannya.

6. Amerika Serikat, butuh Rp. 342.000.000 sampai dengan 686.000.000 pertahunnya dengan biaya hidup meliputi biaya akomodasi, asrama dan lainnya berkisar di Rp. 20.000.000 sampai 27.000.000 per bulan.

7. Jerman sangatlah unik. Hampir semua Universitas negeri di sebelah selatan membebaskan biaya pendidikan tingkat Sarjana (Undergraduate). Mahasiswa hanya perlu menyiapkan biaya hidup per bulannya yang berkisar Rp. 8.000.000 sampai 15.000.000.

Mengapa negara Jerman berani membebaskan biaya pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi?

Itu semua karena pajak penghasilan setiap warga di sana bisa bervariasi tergantung besaran gaji setiap warganya. Rentang 15% yang terendah, sampai dengan 45,6%.

Anda pasti terkejut bila penghasilan yang Anda terima bila bekerja di sana dipotong hampir 50%? Pasti bisa gaduh bila diterapkan di negara kita yang maksimal PPH kita hanya 15%, kan?

Itulah mengapa, banyak warga negara lain yang ikut menikmati kesempatan itu untuk melanjutkan studi kanjutan di Jerman karena ya, gratis itu tadi!

Dengan pajak yang tinggi itu, pemerintah Jerman harus berusaha keras untuk mensejahterahkan warganya dengan berbagai fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Biaya pendidikan di Jepang masihlah tetap tinggi termasuk biaya hidupnya meskipun pajak penghasilan di sana mencapai 55,6%. Oleh karena itu, melanjutkan studi di Jepang tanpa beasiswa bisa "berdarah-darah" untuk sampai lulus karena mahalnya.

"Jer Basuki Mawa Bea"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun