Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kata Siapa Rokok Elektrik Identik dengan Kawula Muda?

3 Juni 2023   23:32 Diperbarui: 4 Juni 2023   13:03 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu contoh produk rokok elektrik. (Foto Dokumentasi pribadi)

Kedua cowok yang saat ini sedang berstatus mahasiswa itu mengaku bahwa mereka mengenal rokok elektrik sejak berada di bangku sekolah menengah atas dan sejak itu tidak bisa beralih ke rokok filter atau kretek konvesional lain dengan bahan baku tembakau.

Sedangkan, dua cowok lainnya, Erik (nama samaran) yang terlihat tampan dan Bayu yang berpostur tinggi (juga nama samaran) mengaku secara jujur bahwa dulu pernah merokok elektrik (vape), namun akhirnya memilih kembali ke rokok filter konvensional dengan menyebutkan tiga alasan.

Pertama,cita rasa dari rokok vape yang dihisapnya dianggap kurang menendang di lidah mereka alias hambar saja.

Kedua, varian rasa rokok elektrik terasa aneh karena aroma buah-buahan, rasa coklat, rasa kacang-kacangan, rasa mint yang sejuk atau dingin dan rasa orisinil (tasteless).

Ketiga, asap yang dikeluarkan oleh vape dianggap terlalu padat dan lebih tebal daripada rokok konvensional.

Sedangkan ketiga cowok lainnya mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak pernah menyentuh vape atau rokok elektrik. Meskipun harga alat vape dikatakan murah, yaitu berkisar Rp200.000 sampai dengan Rp500.000, tetap tidak membuat mereka tertarik sama sekali untuk mencicipinya.

Dari hasil wawancara santai di atas, artikel tidaklah mencerminkan atau mewakili bahwa apa yang diulas di sini adalah valid dan reliable, namun minimal saya mendapatkan pemahaman akan dunia per-vape-an tersebut.

Satu contoh produk rokok elektrik. (Foto Dokumentasi pribadi)
Satu contoh produk rokok elektrik. (Foto Dokumentasi pribadi)
Saat saya ingatkan bahayanya merokok pada kesehatan mereka, semua hanya tertawa lebar dan ada satu anak cowok yang nyeletuk, "Meskipun merokok, yang penting tetap berolahraga, pak!"

Sungguh, pemerintah harus segera memperketat aturan merokok bila tidak ingin kesehatan para generasi muda kita menjadi rusak.

Saya jadi ingat akan kalimat teman kuliah saya, Hernandez dari Mexico yang mengatakan "Indonesia is a heaven country for smokers!". Meskipun dia mengatakannya sambil bercanda, namun rasanya benar juga nih!

Kawula muda yang gemar merokok apakah disebabkan oleh budaya kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun