Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Favorit P-5, Menjaga Kurikulum Merdeka dalam Satu Rel dengan Konsep Merdeka Belajar

4 Mei 2023   14:54 Diperbarui: 4 Mei 2023   15:03 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Guru Penggerak untuk Merdeka Belajar. Foto dokumen pribadi

Bila mendengar pertanyaan itu, semua akan serentak memberikan pendapatnya bahwa anak didik atau para murid lah yang menjadi subyeknya. Akan tetapi, dalam implementasinya, justru mereka secara tidak disadari terkadang diletakkan sebagai obyek pendidikan.

Rendahnya semangat belajar (spirit of learning) anak didik, kurangnya motivasi guru dan murid pada peningkatan kualitas pendidikan, hilangnya kepedulian masyarakat terhadap peranannya dalam pendidikan karakter dan ketidak pahaman orang tua pada perubahan di dunia pendidikan dan dunia kerja adalah faktor-faktor yang mengganggu tercapainya kualitas pendidikan di Indonesia.

Cermati saja dengan banyaknya program yang sebelumnya telah diluncurkan di dunia pendidikan kita, namun terkesan tidak pernah dievaluasi bahkan hilang tanpa ada yang mengingatnya.

Masih ingatkah kita dengan Program SBI (Sekolah Berstandar Internasional)?, Program Instruktur Nasional (IN)), Seleksi Guru Berprestasi?, Lomba Inovasi Pembelajaran?  

Serta masih banyak program lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Saat ini, justru gaung Program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi para bagi insan pendidikan.

Banyak program pelatihan lainnya dengan gelontoran dana yang tidak sedikit dan tentu menyita waktu, menguras pikiran serta tenaga yang tidak sedikit demi tercapainya cita-cita kualitas pendidikan tanah air. 

Tujuannya tentu saja kembali lagi untuk peningkatan kualitas anak didik kita sebagai sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan akan mampu bersaing secara global.

Justru yang perlu dikaji di masa mendatang, bila ada program guru penggerak, mengapa tidak diadakan juga untuk program murid penggerak?

Di awal sudah kita sepakati bahwa subyek pendidikan adalah murid, namun hanya kualitas para guru yang terus menerus diberi pelatihan peningkatan kualifikasi sampai saat ini. 

Hal ini yang sedikit menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Sebetulnya guru penggerak itu mau bergerak ke mana? Mau menggerakkan apa juga?  Serta, bagaimana cara menggerakkannya?

Sungguhlah sulit dalam menjawab ketiga pertanyaan tersebut di atas dalam satu konsep kalimat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun