Terima kasih atas semua pengorbanan dan bimbingan tulusmu pada Zeini hingga bisa seperti ini. Masih lekat legam pundakmu dalam bekerja keras demi masa depan anakmu ini. Itu semua selalu ada di ingatan ini dan terasa seperti baru terjadi kemarin.
Masa kecil di kampung yang jauh dari peradaban tanpa listrik dan jalan yang berupa tanah, hingga Zein bisa berada di negara maju dengan teknologi canggih adalah berkat dorongan dan doa dari bapak Sohib tersayang.
Ekonomi rumah tangga yang sulit, akhirnya mendorong Zein untuk masuk Sekolah Kejuruan ( SMK) dengan jurusan teknik industri dan itu merupakan pilihan tepat untuk bekal ananda bekerja di Korea Selatan.
Si mbok yang Zein sayangi!Â
Terima kasih juga telah melahirkan ananda Zen dan juga mendidik dengan ilmu agama untuk bekal dunia dan akhirat serta memberikan kasih sayang tak terhingga saat dari kecil hingga sekarang ini.
Sungguh Zein merasa bersalah saat mendapat kabar bahwa si mbok sedang menderita sakit kanker payudara dan juga berdosa karena tidak bisa menemani selama menjalani operasi serta menjaga untuk perawatan kemoterapinya.Â
Sedih, bingung dan tak berdaya harus bagaimana, Zein tidak tahu. Hanya pasrah dan selalu berdoa untuk kesembuhan si mbok. Masalah ini pula yang membuat anakmu ini ingin segera pulang kampung.
Sebetulnya kontrak kerja ananda Zein di Korea Selatan selama 5 tahun sudah habis masa berlakunya, namun sayang sekali pada awal 2020 pandemi Covid-19 merebak ke seluruh dunia. Hal itu dengan terpaksa membuat rencana kepulangan anabda ke kampung halaman di kemiri menjadi tertunda.
Masalah demi masalah mulai bermunculan. Lapangan pekerjaan di Korea Selatan semakin berkurang. Â Saya yakin demikian juga di Indonesia. Banyak tenaga kerja di Indonesia yang masa visa kerjanya sudah habis masa berlakunya. Sebagian teman kerja Zein sudah dipulangkan paksa oleh pihak imgrasi Korea selatan.
Belum lagi banyaknya rekan sesama tenaga kerja Indonesia yang mengalami musibah. Kasus meninggal karena kecelakaan kerja, sakit dan berbagai penyebab lainnya, membuat ananda Zein ingin segera pulang ke kampung halaman di tanah air.
Bapak dan si mbok yang Zein sayangi!Â