"Oh My God! Betapa merdunya suara knalpot brong itu!!"
Itulah kalimat yang meluncur dari bibir saya setelah keluar dari pintu mobil. Usai memarkirkan mobil di pinggir jalan di depan area sekolah, sebuah sepeda motor melesat dengan kecepatan tinggi. Jujur saja, saya sempat kaget juga dan serasa tak percaya dengan kejadian barusan.
Pertama, bisa-bisanya pengendara sepeda motor tadi melaju dengan kecepatan tinggi yang padahal sepanjang jalan di depan sekolah saya merupakan jalan yang termasuk padat arus lalu lintasnya. Ada sekitar 3 sekolah di kanan kiri jalan milik Provinsi tersebut yang setiap hari penuh dengan lalu lalang anak sekolah.
Kedua, ini yang membuat geram, sepeda motor tadi menggunakan knalpot jenis racing hasil modifikasi ilegal yang istilahnya sering disebut dengan knalpot "Brong". Suaranya sungguh memekakkan gendang telinga dan sangat bising.
Untuk sesaat, saya masih termangu di pinggir jalan. Sebagai guru, banyak hal yang menjadikan pertanyaan seperti itu, mengapa jenis knalpot 'Brong" seperti itu digemari oleh banyak orang khususnya para kawula muda. Memang manfaatnya apa juga sih?Â
Itu sungguh fenomena yang menarik untuk dikaji.
Apakah mereka CaPer (Cari Perhatian)? Kurang kasih sayang? Mungkin juga punya perasaan senang bila melihat orang lain di pinggir jalan menjadi kaget karena geberan suara knalpot brong itu? Entahlah, hanya mereka para "Brongers" (sebutan dari saya bagi pengguna knalpot brong) yang tahu alasannya.
Pada saat menunggu anak didik yang sedang mengerjakan tes tulis di dalam kelas, satu lagi, sebuah sepeda motor dengan knalpot brongnya, lewat di jalan depan sekolah. Suara bising knalpot sangat terdengar meledak-ledak karena pengendara memainkan gas mesin dengan menggeber-geberkannya.
Seisi kelas tersenyum saat saya menoleh ke jalan melalui jendela kaca dengan ekspresi jengkel serta wajah yang masam karena terganggu. Lokasi kelas yang dekat dengan jalan raya, mau tidak mau, harus menelan pahit gangguan itu karena sering terpapar suara bising knalpot brong dari sepeda motor yang lewat.
Modifikasi knalpot itu seperti apa sih? Â Sebegitu bisingnya hingga benar-benar bisa membuat orang lain yang mendengarnya seketika menyemburkan sumpah serapah dan umpatan yang tidak nyaman untuk didengarkan.
***
Untuk diketahui, sebenarnya ada 2 Jenis Knalpot Brong:
Dari kedua jenis knalpot 'racing' tersebut di atas, bila memang bawaan dari pabrikkannya, pastilah sudah diukur agar tidak melebihi dB (Desibel) kekuatan suara knalpot yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang per-lalu lintasan sesuai dengan kekuatan kapasitas mesin setiap sepeda motor.
Permasalahan muncul saat ada home industry yang membuat knalpot dengan spesifikasi di luar ketentuan. Mereka hanya berfikir bagaimana knalpot hasil produksinya mempunyai suara yang bisa menghasilkan suara nyaring secara maksimal.
Bagaimana dengan knalpot standar buatan pabrik atau bawaan dari sepeda motor, bisakah juga bersuara nyaring lepas?
Jawabannya tentu saja bisa. Bentuknya tetap asli bawaan sepeda motor, namun silencer yang berfungsi sebagai peredam suara itu dengan sengaja dilepas. Oleh karena itu, suaranya jadi 'merdu' alias super bising.
Mau tahu?, suara yang dihasilkan terdengar seperti panci yang dipukul dengan batangan logam atau seperti suara mesin diesel untuk Rice Huller (Selep padi keliling).
Sungguh ini merupakan polusi suara utama di lingkungan kampung atau perumahan. Bayangkan saja saat malam hari, bisa saja suara knalpot terdengar seperti raungan sekelompok srigala yang saling bersahut-sahutan.
Terkadang juga, gara-gara suara knalpot brong ini bisa menimbulkan perselisihan bahkan bentrok fisik di masyarakat, seperti yang baru-baru ini terjadi daerah Tawangmangu, Magetan antara kelompok Touring atau Geng motor dengan warga sekitar.
Polisi sebagai penegak hukum, kelihatannya hanya mampu merazia, menilang dan menyita knalpotnya bila menemukan ada sepeda motor di jalan raya yang terpasangi knalpot brong itu.
Apakah itu solusi yang solutif?
Jelas tidaklah. Bila memang berani tegas, seharusnya, para penjual knalpot brong juga bisa dikenai sanksi pidana atau denda agar masalah terjadinya konflik fisik atau gesekan sosial di masyarakat yang dipicu oleh suara bising knalpot brong bisa dicegah dan diatasi secara dini dan tuntas
Maaf, artikel ini harus segera saya akhiri karena harus bergegas ke luar sekolah untuk mematikan alarm mobil saya yang berbunyi nyaring terus-menerus di pinggir jalan.Â
Hal itu disebabkan adanya getaran suara keras dari knalpot 'Brong' sepeda motor lainnya yang lewat di sebelah mobil saya.
Oh, iya!, Jika Anda punya alarm mobil jenis ' Brong' , Sudikah Anda meminjamkannya kepada saya untuk membalas mereka?
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI