Pendahuluan
Fenomena ghosting, atau menghilang tanpa kabar setelah proses komunikasi tertentu, tidak hanya terjadi dalam hubungan pribadi, tetapi juga merambah ke dunia profesional. Dalam konteks dunia kerja, ghosting dapat terjadi baik dari pihak perekrut maupun kandidat. Ghosting dalam konteks ini mengacu pada hilangnya komunikasi tanpa penjelasan dari salah satu pihak, baik itu perekrut yang tidak lagi memberi kabar kepada kandidat atau sebaliknya. Fenomena ini semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak.
Ghosting dari Perekrut ke Kandidat
Penyebab
1. Banyaknya Pelamar: Dengan banyaknya pelamar untuk satu posisi, perekrut kadang kesulitan memberikan feedback kepada semua kandidat, terutama bagi yang tidak lolos ke tahap selanjutnya.
2. Proses Rekrutmen yang Berubah:Â Terkadang, perusahaan dapat berubah pikiran mengenai posisi yang sedang diisi, sehingga proses rekrutmen dihentikan tanpa pemberitahuan kepada kandidat.
3. Kurangnya Profesionalisme: Beberapa perekrut mungkin tidak memiliki kebiasaan atau standar kerja yang baik dalam memberikan informasi kepada kandidat yang tidak terpilih.
Dampak
1. Kekecewaan dan Kebingungan: Kandidat yang tidak mendapatkan kabar merasa kecewa dan bingung mengenai status lamaran mereka.
2. Reputasi Perusahaan: Perusahaan yang sering melakukan ghosting dapat mendapatkan reputasi buruk di mata pencari kerja.
Ghosting dari Kandidat ke Perekrut