PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DALAM GURINDAM DUA BELAS PASAL 12 RAJA ALI HAJI
dzuliqaromiliaputri
Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Abstrak
Gurindam dua belas pasal 12 ini mengandung ajaran moral dan nasihat yang relevan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, keadilan, kesabaran, toleransi, dan kerja keras. Melalui pendidikan karakter ini, Raja Ali Haji berusaha membentuk individu yang berkualitas dengan moral yang baik. Contoh-contoh implementasi tersebut mencakup menjadi pribadi yang jujur, mempraktikkan keadilan, mengembangkan sikap sabar, mempertahankan toleransi, menunjukkan kerja keras dan dedikasi, menggunakan gurindam sebagai panduan, dan menjadi contoh teladan.
Implementasi pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan kesadaran dan komitmen untuk terus mengembangkan diri. Hal ini akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik, dengan individu yang memiliki moral yang kuat dan berkontribusi positif dalam lingkungan mereka.
Kata kunci : gurindam dua belas pasal 12, pendidikan karakter, contoh implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
PENDAHULUAN
Pendidikan karakter merupakan pendekatan pendidikan yang berfokus pada pengembangan nilai-nilai moral, etika, dan sikap positif dalam individu. Dalam konteks ini, Gurindam Dua Belas Pasal 12 karya Raja Ali Haji menjadi salah satu referensi yang relevan untuk menjelaskan konsep pendidikan karakter.
Gurindam Dua Belas Pasal 12 merupakan karya sastra Melayu klasik yang lahir pada abad ke-19. Karya ini ditulis oleh Raja Ali Haji, seorang ulama dan intelektual dari Kesultanan Riau-Lingga. Gurindam ini terkenal karena mengandung ajaran moral dan nasihat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Gurindam Dua Belas Pasal 12 memiliki potensi sebagai sumber inspirasi dan panduan untuk mengembangkan pendidikan karakter dalam masyarakat.
Gurindam 12 adalah puisi terkenal dalam sastra Melayu yang ditulis oleh Raja Ali Haji pada abad ke-19. Puisi ini berisi ajaran moral, kehidupan, dan etika. Gurindam 12 memiliki 12 bait yang dipelajari dan dianalisis untuk pesan filosofisnya. Gaya sastra puisi ini ringkas dan menggunakan metafora serta perumpamaan. Gurindam 12 masih dihargai dan dipelajari di sekolah dan universitas di Asia Tenggara.
Gurindam 12 mengajarkan pesan-pesan penting seperti kerjasama, kesetiaan, keadilan, penghargaan terhadap pengetahuan, persiapan akhirat, dan perlunya berbuat baik dalam kehidupan. Pesan-pesan ini menekankan pentingnya saling mendukung antara raja dan menteri, kesetiaan hati kepada raja, hukum yang adil terhadap rakyat, mengasihi orang yang berilmu, kesadaran akan kematian, persiapan untuk kehidupan akhirat, dan menjalani hidup dengan integritas.
Isi gurindam dua belas pasal 12, yaitu :
Raja muafakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh anayat.
Kasihan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta
Maknanya :
Gurindam tersebut mengandung pesan-pesan moral penting, antara lain:
Kerjasama yang harmonis antara raja dan menteri, menunjukkan kesetiaan dan kebenaran hati kepada raja, pentingnya menerapkan hukum yang adil terhadap rakyat, menghargai orang yang berilmu, menghormati orang yang pandai dan bijaksana, mengingat kematian sebagai pendorong untuk berbuat kebajikan, kesadaran akan kehidupan akhirat yang jelas bagi hati yang tidak buta.
Secara keseluruhan, Gurindam tersebut memberikan pengajaran tentang pentingnya kerjasama, kesetiaan, keadilan, penghargaan terhadap pengetahuan, kehidupan yang bermakna, dan persiapan untuk kehidupan setelah mati.
Dalam era yang semakin kompleks dan dinamis seperti sekarang, terdapat tantangan moral dan etika yang dihadapi oleh individu dan masyarakat. Kejujuran, keadilan, kesabaran, toleransi, dan kerja keras menjadi nilai-nilai yang penting untuk dibangun dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk mengembangkan pendidikan karakter yang kuat guna menghadapi tantangan tersebut dan membangun masyarakat yang lebih baik.
Dalam latar belakang tersebut, Gurindam Dua Belas Pasal 12 menjadi acuan yang relevan karena mengandung ajaran-ajaran moral dan etika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengimplementasikan pendidikan karakter yang terdapat dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12, diharapkan individu dan masyarakat dapat menciptakan nilai-nilai yang positif, menjalin hubungan yang harmonis, dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Rumusan masalah yang dapat diidentifikasi dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengaruh pendidikan karakter yang tercermin dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12 karya Raja Ali Haji ?
2. Bagaimana implementasi pendidikan karakter yang terdapat dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12 dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari?
PEMBAHASAN
A. PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DALAM GURINDAM DUA BELAS PASAL 12 RAJA ALI HAJI
Gurindam Dua Belas Pasal 12 adalah salah satu karya sastra Melayu klasik yang ditulis oleh Raja Ali Haji, seorang ulama dan intelektual dari Kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-19. Gurindam ini terkenal karena mengandung ajaran moral dan nasihat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter adalah salah satu pengaruh utama yang tercermin dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12. Berikut adalah beberapa pengaruh pendidikan karakter yang terlihat dalam gurindam tersebut:
a. Kejujuran: Gurindam Dua Belas Pasal 12 menekankan pentingnya kejujuran dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Raja Ali Haji menyatakan bahwa seseorang harus berbicara dengan jujur dan tidak boleh berbohong. Hal ini menunjukkan pentingnya integritas dan kepercayaan dalam menjalin hubungan sosial.
b. Keadilan: Pendidikan karakter yang tergambar dalam gurindam ini juga menekankan pentingnya sikap adil dalam memperlakukan orang lain. Raja Ali Haji menjelaskan bahwa seseorang harus memperlakukan semua orang dengan adil dan tidak berlaku diskriminatif. Keadilan merupakan nilai penting dalam membentuk hubungan yang harmonis dan saling menghormati.
c. Kesabaran: Gurindam Dua Belas Pasal 12 juga mengajarkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup. Raja Ali Haji menyampaikan pesan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mengatasi rintangan dan mencapai kesuksesan. Sikap sabar juga membantu seseorang mengendalikan emosi dan berpikir secara rasional.
d. Toleransi: Pendidikan karakter dalam gurindam ini menunjukkan nilai-nilai toleransi antarumat beragama dan etnis. Raja Ali Haji menyatakan bahwa setiap orang harus menghormati kepercayaan dan budaya orang lain. Hal ini menunjukkan pentingnya sikap inklusif dan menghargai keberagaman dalam masyarakat.
e. Kerja Keras: Gurindam Dua Belas Pasal 12 mendorong seseorang untuk bekerja keras dan berusaha meraih cita-cita. Raja Ali Haji menjelaskan bahwa kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya, tetapi harus diperjuangkan melalui kerja keras dan tekad yang kuat. Pendidikan karakter ini mengajarkan pentingnya usaha dan dedikasi dalam mencapai tujuan hidup.
f. Melalui pendidikan karakter yang tergambar dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12, Raja Ali Haji berusaha membentuk individu yang berkualitas dengan moral yang baik. Pendidikan karakter ini tidak hanya berfokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga melibatkan aspek-aspek moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
B. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA GURINDAM DUA BELAS PASAL 12 DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Implementasi pendidikan karakter yang terdapat dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12 dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui berbagai cara. Berikut adalah beberapa contoh implementasi tersebut:
a. Menjadi pribadi yang jujur: Mengutamakan kejujuran dalam segala aspek kehidupan, baik dalam berbicara, berinteraksi dengan orang lain, maupun dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari. Hal ini dapat membangun kepercayaan dan integritas yang baik.
b. Mempraktikkan keadilan: Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam perlakuan terhadap orang lain, tanpa membedakan suku, agama, ras, atau status sosial. Memperlakukan semua orang dengan cara yang adil dan merespons situasi dengan kebijaksanaan.
c. Mengembangkan sikap sabar: Menghadapi rintangan dan ujian hidup dengan kesabaran dan ketenangan. Menghindari tindakan impulsif dan mengelola emosi dengan bijak. Sikap sabar membantu menghadapi tantangan dengan lebih baik dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan.
d. Mempertahankan toleransi: Menghormati perbedaan agama, budaya, dan pandangan dalam interaksi sehari-hari. Menerima keberagaman dan tidak mempersulit atau merendahkan orang lain karena perbedaan tersebut.
e. Menunjukkan kerja keras dan dedikasi: Mengembangkan sikap pantang menyerah dan memberikan usaha maksimal dalam mencapai tujuan hidup. Menghargai nilai kerja keras dan memahami bahwa keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui upaya yang sungguh-sungguh.
f. Menggunakan gurindam sebagai panduan: Memahami dan menginternalisasi ajaran dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12 sebagai pedoman hidup. Merenungkan makna setiap pasal dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam tindakan sehari-hari.
g. Menjadi contoh teladan: Mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Menjadi teladan bagi orang lain, terutama generasi muda, dengan menunjukkan integritas, kerja keras, kejujuran, keadilan, kesabaran, toleransi, dan nilai-nilai lainnya.
Implementasi pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan kesadaran dan komitmen untuk terus mengembangkan diri. Hal ini akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik, dengan individu yang memiliki moral yang kuat dan berkontribusi positif dalam lingkungan mereka.
SIMPULAN
Dalam kesimpulannya, Gurindam Dua Belas Pasal 12 karya Raja Ali Haji memiliki pengaruh yang signifikan dalam pendidikan karakter. Melalui gurindam ini, nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, kesabaran, toleransi, dan kerja keras ditekankan sebagai pondasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi pendidikan karakter ini dapat dilakukan dengan menjadi pribadi yang jujur, mempraktikkan keadilan, mengembangkan sikap sabar, mempertahankan toleransi, menunjukkan kerja keras dan dedikasi, menggunakan gurindam sebagai panduan, serta menjadi contoh teladan bagi orang lain. Dengan menginternalisasi nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Gurindam Dua Belas Pasal 12, diharapkan individu dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik, di mana moral yang kuat dan kontribusi positif menjadi landasan utama.
DAFTAR PUSTAKA
Gurindam Dua Belas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H