Gurindam Dua Belas Pasal 12 merupakan karya sastra Melayu klasik yang lahir pada abad ke-19. Karya ini ditulis oleh Raja Ali Haji, seorang ulama dan intelektual dari Kesultanan Riau-Lingga. Gurindam ini terkenal karena mengandung ajaran moral dan nasihat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Gurindam Dua Belas Pasal 12 memiliki potensi sebagai sumber inspirasi dan panduan untuk mengembangkan pendidikan karakter dalam masyarakat.
Gurindam 12 adalah puisi terkenal dalam sastra Melayu yang ditulis oleh Raja Ali Haji pada abad ke-19. Puisi ini berisi ajaran moral, kehidupan, dan etika. Gurindam 12 memiliki 12 bait yang dipelajari dan dianalisis untuk pesan filosofisnya. Gaya sastra puisi ini ringkas dan menggunakan metafora serta perumpamaan. Gurindam 12 masih dihargai dan dipelajari di sekolah dan universitas di Asia Tenggara.
Gurindam 12 mengajarkan pesan-pesan penting seperti kerjasama, kesetiaan, keadilan, penghargaan terhadap pengetahuan, persiapan akhirat, dan perlunya berbuat baik dalam kehidupan. Pesan-pesan ini menekankan pentingnya saling mendukung antara raja dan menteri, kesetiaan hati kepada raja, hukum yang adil terhadap rakyat, mengasihi orang yang berilmu, kesadaran akan kematian, persiapan untuk kehidupan akhirat, dan menjalani hidup dengan integritas.
Isi gurindam dua belas pasal 12, yaitu :
Raja muafakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh anayat.
Kasihan orang yang berilmu,