Mohon tunggu...
Muhammad Dzikri Amir
Muhammad Dzikri Amir Mohon Tunggu... -

Seorang Sarjana Hukum yang di lahirkan di Jakarta,yang ingin hidup penuh dengan arti,dan ingin mengetahui arti hidup itu sendiri,.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Asal Muasal Keturunan Keluarga Besar H. Amirullah Ilyas DKI Jakarta

3 Maret 2016   15:20 Diperbarui: 3 Maret 2016   15:37 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diambil dari jaman purbakala keturunan pertama dari Sultan Banten (Serang) bernama Sultan Hasanuddin , ia mempunyai keturunan yang bernama Haji Abdul Fatah Zainal Arifin . Sultan  Tua dan Sultan Muda ,beliau menjadi Sultan di Jakarta , berkedudukan di Jatinegara , pada suatu ketika Belanda menyerang pada Sultan Haji  tersebut ;  tetapi Sultan Haji tak kuat , terpaksa menyerah . walaupun Sultan Haji telah menyerah tapi Belanda tetap menyerang . Sultan Haji mempunyai 2(dua) anak, (1). Raksa Jiwa menjadi Regen di Bekasi (Krawang) , (2). Rangga Gede menjadi Regen di Bogor .

 Setelah Sultan Haji kalah , jadi Regen Krawang  yang melawan itulah keturunan kita . Achir  peperangan  Regen  Krawang mempunyai isteri 2(dua), isteri tertua mempunyai putri , yang dikawinkan dengan orang Lawang Kadaung , isteri yang kedua dari Banyumas(Jateng) putri dari Kiayi Panebahan Mohammad Saleh bernama Siti Hadijah . Oleh karena sedang ribut dalam peperangan hingga kalah akibatnya ditangkap , isteri yang tua tetap berada di Krawang , isteri yang muda wafat ketika dalam peperangan , pada masa itu dia mempunyai anak yang berumur 4(empat) tahun. 

Anak tersebut dibawa oleh kakeknya (Panebahan Mohammad Saleh) ke Banyumas diasuh olehnya . Sebelum Ibunya wafat , dia berpesan kepada putranya yang berumur 4(empat) tahun tersebut  yaitu : “ Janganlah memperlihatkan putra Krawang ataupun jangan memperlihatkan keturunan Menak (Raden) ” . Setelah anak tersebut mencapai dewasa,  diberi nama Muhammad Imron dan belajar di Krayiangan Agama purbakala , ulama yang Achir . (Krayiangan Agama-kurang jelas) Muhammad Imron sekembali di Bekasi tinggal di Kampung Bogor dan mempunyai isteri orang Palembang yang Bernama Ence Mairun . Muhammad Imron mempunyai anak------
 (1).Aseb Arbi ,(2).Asep Arji(ajim) ,dan (3).Nyi Mas Enok.
Demikian selanjutnya silsillah disusun dan diterjemahkan sebagaimana tersebut diatas.

WAALLAHU A’LAM                                               

                         Jakarta ; Jum’at 10 Muharram 1405 H.
                                                  5   Oktober   1984 M.

Disusun kembali Jakarta ; Kamis  9 Rabiul awal  1434 H.
                                                2 Febuari        2012 M.

 Sumber : Keterangan dari Uwa Tirtadipura dari bahasa sunda kedalam bahasa melayu yang diterjemahkan oleh Dadang Sutisna putra Iyar Suminarsih (anak keturunan Raden Saleh).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun