Dalam era yang terus berubah dan berkembang, pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan bangsa. Literasi menurut UNESCO adalah seperangkat keterampilan nyata, khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya. Oleh karena itu, meningkatkan angka melek huruf anak negeri merupakan tugas yang memerlukan inovasi dan kreativitas dari generasi muda. Inovasi dan kreativitas generasi muda dapat diarahkan pada bidang sosial budaya sehingga menciptakan perubahan positif pada kemampuan literasi anak negeri. Literasi anak merupakan langkah penting dalam membentuk masa depan negara. Kemampuan membaca, menulis dan memahami informasi merupakan landasan utama bagi perkembangan intelektual dan sosial anak. Namun, mengingat tantangan globalisasi dan perubahan teknologi, upaya  meningkatkan literasi anak harus lebih dari sekadar memahami huruf dan angka. Dalam esai ini, kami akan menjelaskan bagaimana inovasi dan kreativitas generasi muda dapat membantu meningkatkan tingkat literasi anak-anak melalui keterlibatan budaya dan sosial.
Â
Salah satu inovasi yang menonjol adalah generasi muda dapat membentuk kelompok relawan untuk membawa buku dan produk budaya ke desa-desa terpencil dan daerah tertinggal. Mereka tidak hanya berbagi buku tetapi juga memperkenalkan produk budaya  suatu daerah. Remaja dapat menciptakan lingkungan yang merangsang minat membaca anak dengan menghadirkan cerita tradisional, mitos dan legenda  budaya lokal. Tidak hanya  membaca buku tetapi juga mempelajari nilai-nilai budaya dan tradisi yang tersembunyi dalam cerita-cerita tersebut. Hal ini dapat menjadi wadah untuk melestarikan warisan budaya yang semakin tergerus oleh modernisasi dan menumbuhkan minat anak terhadap seni dan budaya sejak dini. Hal ini tidak hanya membantu anak-anak mengakses bahan bacaan dengan lebih mudah, namun juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung literasi.
Â
Pentingnya Literasi Budaya di Era Digital
Â
Kolaborasi antara generasi muda dari  latar belakang budaya yang berbeda dapat memberikan dampak yang signifikan. Mereka dapat mengatur kegiatan pemahaman budaya yang menyoroti budaya, bahasa, dan sastra yang berbeda. Melalui pertunjukan seni, pameran tulisan, dan presentasi, anak-anak dapat memperluas wawasan dan pemahaman terhadap kekayaan budaya  di sekitar mereka. Hal ini memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak dan menghargai keberagaman.
Â
Kaum muda dapat menggunakan teknologi untuk memberikan dampak positif dalam meningkatkan literasi anak-anak. Mereka dapat mengembangkan aplikasi edukasi menarik, termasuk dongeng tradisional yang sangat interaktif. Dengan demikian, teknologi tidak hanya sekedar sarana hiburan tetapi juga sarana pembelajaran yang efektif. Penting juga untuk mendukung "kelas bahasa dan sastra lokal" yang diselenggarakan oleh generasi muda. Inisiatif ini akan membantu melestarikan bahasa daerah dan sastra lokal, yang seringkali penting untuk memahami nilai-nilai dasar budaya. Dengan mengenalkan anak pada bahasa dan sastra daerah, kami membuka kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi dan mengapresiasi warisan budaya negeri ini.
Â
Secara keseluruhan, inovasi dan kreativitas generasi muda di bidang budaya dan sosial mempunyai potensi besar untuk meningkatkan kemampuan literasi anak bangsa. Melalui upaya kolaboratif, kesadaran akan keragaman budaya, dan penggunaan teknologi, generasi muda dapat membuka pintu menuju masa depan yang penuh dengan pengetahuan,  toleransi, dan  cinta kasih bagi mereka yang buta huruf. Dengan menginspirasi anak-anak untuk gemar membaca dan menulis, kita sedang membangun penerus bangsa yang cerdas dan berdaya saing di era globalisasi.
Â
Festival Budaya Daerah
Â
Festival budaya daerah merupakan bentuk inovatif untuk merangsang kecintaan anak-anak terhadap literasi. Acara tersebut dapat berupa pertunjukan seni, tari tradisional, musik daerah, dan kuliner khas daerah. Di tengah keasyikan budaya ini, terdapat juga pojok baca yang memajang buku-buku terkait budaya lokal. Ini adalah kesempatan bagi anak-anak untuk belajar sambil bersenang-senang dan menjelajahi kekayaan budayanya.
Â
Literasi anak merupakan langkah penting dalam membentuk masa depan negara. Kemampuan membaca, menulis dan memahami informasi merupakan landasan utama bagi perkembangan intelektual dan sosial anak. Namun, dengan tantangan globalisasi dan perubahan teknologi, upaya  meningkatkan literasi anak harus lebih dari sekedar pemahaman huruf dan angka. Dalam esai ini, kami akan menjelaskan bagaimana inovasi dan kreativitas generasi muda dapat membantu meningkatkan tingkat literasi anak-anak melalui keterlibatan budaya dan sosial.
Â
Festival Damar Kurung
Â
Damar Kurung merupakan budaya yang mengadopsi budaya Tionghoa, khususnya lampion. Lentera ini telah menjadi bagian dari budaya Tiongkok dan sering digunakan dalam festival besar atau upacara keagamaan. Lampionnya sendiri adalah lampion kertas, biasanya berwarna merah, bulat atau lonjong, dengan lilin menyala di dalamnya. Meski ide yang digunakan mirip dengan lampion, namun stand damar  memiliki kekhasan tersendiri yaitu berbentuk kubik dan menyerupai sangkar burung. Bahan stand plastik ini sama dengan bahan sangkar burung yaitu  bambu. Namun tempat plastik ini  hanya diproduksi untuk dekorasi atau penerangan rumah. Kertas putih direkatkan pada dinding luar dudukan plastik, yang sebelumnya ditandai dengan gambar. Gambaran yang ada pada irisan damar  ini meliputi aktivitas keseharian seperti kondisi pasar yang dipenuhi penjual dan pembeli, aktivitas keagamaan seperti shalat lima waktu dan mengaji serta aktivitas hiburan seperti menyanyi, menari dan bersenang-senang.
Â
Damar Kurung merupakan produk budaya yang berasal dari kabupaten Gresik, Jawa Timur. Damar kurung pada dasarnya adalah lentera dengan desain yang sangat unik. Awalnya desain tersebut dikira hanya gambar anak-anak, namun senimannya adalah seorang ibu tua bernama Masmundari. Motivasi-motivasi tersebut kemudian menjadi  penelitian, dengan menggunakan paradigma konstruktivis yang berorientasi pada metode kualitatif. Artinya motif-motif tersebut menanyakan pertanyaan mendasar, ragam seni hias Damar kurung mempunyai makna dan bercerita tentang suatu hal yang sangat ingin diketahui dan dipelajari, karena seni hias bukan sekedar gambar seperti gambar anak-anak. dan sang seniman, meski sudah tua, tetap eksis dengan karya-karyanya. Mungkin sang artis menyembunyikan cerita yang sangat panjang di dalam dirinya.
Â
Sejarah Damar Kurung
Â
Kabupaten Gresik terkenal dengan kesenian berupa lukisan tradisional bernama Damar Kurung yang keberadaannya masih bertahan hingga saat ini dan bertahan dari generasi ke generasi dalam penciptaan media visual plastik yang  paling terkenal pada masa itu. Lukisan Damar Kurung  sudah dikenal sejak zaman Sunan Prapen yang menurut Graaf dan Pigeaud Sunan Prapen merupakan tokoh agama ketiga dan keempat  paling terkemuka di Giri pada abad ke 16. Meskipun Damar Kurung dikenal sebagai semacam peninggalan dari zaman masa keemasan Islam di nusantara, namun tidak terlepas  dari pengaruh homogenitas etnis dan budaya  agama atau kepercayaan aslinya, khususnya masa Hindu dan Budha (pra Islam). Memang, beberapa ciri dan simbol yang terdapat pada seni hias panel Damar Gresik sebagai salah satu peninggalan sejarah yang kini terancam punah menunjukkan pola yang serupa antara ketiga agama tersebut.
Â
Makna Lukisan Damar Kurung
Â
Kesenian ini sarat akan makna dan simbolisme religius yang muncul dari lukisan  dinding Damar Kurung, mencerminkan  tradisi masyarakat yang berakar pada kehidupan beragama. Terdapat penggambaran orang-orang yang sedang salat, membaca Al-Quran, karya seni bernuansa Islam seperti Hadrah dan Qosidah, serta aktivitas budaya lokal. Dalam hal ini adalah budaya ucapan tujuh bulan (Tingkeban), Padusan (mengirimkan doa ke makam kerabat di awal bulan puasa). Selain persoalan agama, Damar Kurung juga bercerita tentang budaya dan kebiasaan masyarakat Gresik. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang tergambar dalam lukisan Damar Kurung  masih dilakukan hingga saat ini, meski beberapa di antaranya sudah  jarang ditemukan. Ada yang berpendapat bahwa kesenian ini memang perlu kita lestarikan agar generasi muda mengetahui dan merasakan kepemilikan terhadap kesenian tradisional ini, agar kesenian ini tetap eksis dan tidak didominasi oleh kalangan tertentu. Karena kesenian ini  cukup familiar di telinga masyarakat Gresik.
Â
Kolaborasi Etnis Lain Untuk Menjaga literasi Budaya Lokal
Â
Generasi muda juga dapat berperan dalam menghubungkan berbagai kelompok etnis  dalam masyarakat. Melalui pertukaran budaya dan kerjasama dalam proyek literasi, anak-anak dapat memahami dan menghormati budaya etnis lain. Hal ini dapat merangsang rasa ingin tahu anak terhadap keanekaragaman budaya yang ada di negaranya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan literasi anak.
Â
Salah  satunya masyarakat Gresik merupakan masyarakat yang taat beribadah,  masyarakat yang mencintai dan melestarikan tradisi budayanya serta masyarakat yang cinta tanah air. Namun saat ini masyarakat Gresik dan tempat lain masih banyak yang belum mengetahui seni lukis tradisional pada damar kurung, sehingga penulis memberikan saran agar lukisan pada damar kurung  dapat diketahui banyak orang dan memiliki makna serta nilai yang dikandungnya. dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk selalu menghargai dan menjaga kearifan lokal sehingga menjadi energi positif  dalam masyarakat, seperti terlihat pada gambar bingkai damar yang memuat nilai-nilai keberagaman dan kerukunan. Hal ini memang menjadi ciri khas masyarakat  Indonesia pada umumnya.
Â
Inovasi dan kreativitas generasi muda dalam memberantas kurangnya minat baca di kalangan anak-anak di negara ini melalui keterlibatan budaya dan sosial merupakan langkah penting untuk memperkaya pendidikan anak-anak. Dengan memasukkan unsur budaya lokal damar kurung mengambil nilai0nilai postif yang tersirat di dalamnya, seni pertunjukan, dan kegiatan literasi, remaja dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis tetapi juga untuk melestarikan dan merayakan kekayaan warisan budaya yang membentuk identitas kita. Dengan semangat inovasi dan kreativitas, generasi muda dapat berperan penting dalam membentuk generasi yang lebih memahami, mendalam, dan menghargai budaya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
 Adisasmito, Nuning Damayanti. "TRANSFORMASI VISUALISASI GAMBAR ILUSTRASI: pada Naskah Jawa Periode 1800-1920, Sebagai Refleksi Gejala Sosial-Budaya Masyarakat Jawa." Jurnal Budaya Nusantara 1, no. 1 (2014): 74--83. https://doi.org/10.36456/b.nusantara.vol1.no1.a298.
 Azis, Firman, dan Novita Wahyuningsih. "Damar Kurung Hasil Akulturasi Kebudayaan Masyarakat Gresik." Gelar: Jurnal Seni Budaya 16, no. 2 (2019): 150. https://doi.org/10.33153/glr.v16i2.2486.
 Dey Prayogo, Moh, dan Hasan Ismail. "Damar Kurung Sebagai Repesentrasi Nilai dan Citra Masyarakat Gresik." Jurnal Representamen 8, no. 2 (2022): 112--23. https://doi.org/10.30996/representamen.v8i2.7419.
 Routine, Program Read, S M K Pancasila Mojowarno, S M K Pancasila, Kecamatan Mojowarno, S M A Pancasila, S M P Pancasila, S M K Pancasila Mojowarno, et al. "KREATIVITAS PESERTA DIDIK SMK PANCASILA MOJOWARNO MELALUI FESTIVAL LITERASI " Oleh IMA CHUSNUL CHOTIMAH , M . Pd Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Jombang A . PENDAHULUAN SMK Pancasila merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Kecamatan Mojowarno yang berada di bawah satu naungan yayasan bersama SMA Pancasila Pancasila . Adapun kesadaran dari peserta didik tentang pentingnya sebuah literasi sangat kurang dan juga peserta didik di SMK Pancasila Mojowarno membutuhkan bekal dalam menambah wawasan mereka tentang pengetahuan-pengetahuan umum selain pembelajaran yang mereka dapatkan setiap hari dengan pengetahuan umum yang diperoleh melalui program literasi dapat menjadi pedoman bagi peserta didik di SMK Pancasila Mojowarno untuk menyalurkan bakat yang dimiliki . Pengertian UNESCO literasi menurut seperangkat khususnya membaca dan nyata , keterampilan keterampilan menulis , yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya . Pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik , institusi , nasional ," n.d.
 Sandika Wahyu, Rizky. "Damar Kurung (Makna Lukisan Damar Kurung Sebagai Kesenian Masyarakat Gresik)." AntroUnairDotNet 2, no. 1 (2013): 114--23.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H