Mohon tunggu...
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Damar Kurung Membangkitkan Literasi Anak Negeri Melalui Inovasi Dan Kreativitas Pemuda Suara Baru Untuk Masa Depan

16 Maret 2024   05:51 Diperbarui: 16 Maret 2024   05:55 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Festival Budaya Daerah

 

Festival budaya daerah merupakan bentuk inovatif untuk merangsang kecintaan anak-anak terhadap literasi. Acara tersebut dapat berupa pertunjukan seni, tari tradisional, musik daerah, dan kuliner khas daerah. Di tengah keasyikan budaya ini, terdapat juga pojok baca yang memajang buku-buku terkait budaya lokal. Ini adalah kesempatan bagi anak-anak untuk belajar sambil bersenang-senang dan menjelajahi kekayaan budayanya.

 

Literasi anak merupakan langkah penting dalam membentuk masa depan negara. Kemampuan membaca, menulis dan memahami informasi merupakan landasan utama bagi perkembangan intelektual dan sosial anak. Namun, dengan tantangan globalisasi dan perubahan teknologi, upaya  meningkatkan literasi anak harus lebih dari sekedar pemahaman huruf dan angka. Dalam esai ini, kami akan menjelaskan bagaimana inovasi dan kreativitas generasi muda dapat membantu meningkatkan tingkat literasi anak-anak melalui keterlibatan budaya dan sosial.

 

Festival Damar Kurung

 

Damar Kurung merupakan budaya yang mengadopsi budaya Tionghoa, khususnya lampion. Lentera ini telah menjadi bagian dari budaya Tiongkok dan sering digunakan dalam festival besar atau upacara keagamaan. Lampionnya sendiri adalah lampion kertas, biasanya berwarna merah, bulat atau lonjong, dengan lilin menyala di dalamnya. Meski ide yang digunakan mirip dengan lampion, namun stand damar  memiliki kekhasan tersendiri yaitu berbentuk kubik dan menyerupai sangkar burung. Bahan stand plastik ini sama dengan bahan sangkar burung yaitu  bambu. Namun tempat plastik ini  hanya diproduksi untuk dekorasi atau penerangan rumah. Kertas putih direkatkan pada dinding luar dudukan plastik, yang sebelumnya ditandai dengan gambar. Gambaran yang ada pada irisan damar  ini meliputi aktivitas keseharian seperti kondisi pasar yang dipenuhi penjual dan pembeli, aktivitas keagamaan seperti shalat lima waktu dan mengaji serta aktivitas hiburan seperti menyanyi, menari dan bersenang-senang.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun