Mohon tunggu...
Diyanida Mega
Diyanida Mega Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswi yang sedang mengejar mimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pegawai Pajak Ujung Tombak Negara

6 November 2014   04:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan dari kantor KP2KP yang terletak di Jalan Ahmad Yani nomor 5 itu ke Pulau Tiga dibutuhkan waktu sedikitnya 2 jam dengan jalur darat dan 1 jam jalur laut.

Tepat Pukul 07.00 WIB, mereka berkemas dan membawa seluruh perlengkapan penyuluhan. Sedikitnya ada tiga kardus besar berisi dokumen perpajakan warga, NPWP, pamflet, spanduk, banner yang dibawa agar acara sosialisasi terlihat lebih meriah.

Barang-barang itu pun harus mereka bawa sendiri tanpa dibantu petugas lain. Karena memang, hanya mereka bertiga yang tugas di KP2KP Ranai.

Kendaraan pun mulai melaju dari kantor yang sekaligus rumah tempat mereka melepas lelah setiap hari dan berangkat menuju lokasi penyuluhan di Pulau Tiga.

Pria asal Yogyakarta ini memang bukan yang pertama menjalani aktivitas semacam ini. Perjalanan melawati jalan berlubang, berkelok dan membelah bukit harus ditempuh Budi Utomo dan stafnya untuk bisa sampai ke tempat sosialisasi.

Butuh tenaga ekstra untuk berkendara di medan perjalanan semacam itu. Belum lagi mobil harus melaju melewati pegunungan yang menanjak hingga 80 derajat dan berbatasan langsung dengan jurang yang terjal. Sedikit saja roda mobil tergelincir, hati mulai deg-degan. Sungguh nyawa taruhannya untuk bisa melewati jalan semacam itu.

Setelah sampai di pelabuhan Selat Lampa, sebagian tenaga dan pikiran sudah habis terkuras di dalam perjalanan darat. Budi juga harus menaiki speedboat, atau penduduk Ranai biasa menyebutnya kapal pompong.

Budi dan kawan-kawan juga harus melalui jalur perairan Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.

Beruntung, cuaca di lokasi sedang bersahabat. Namun sebenarnya tidak jarang badai menerjang di kawasan ini saat hujan tiba. Cerita Budi, pernah suatu kali speedboat yang biasa ditumpangi terombang-ambing oleh ombak. Parahnya, air hujan menggenangi speedboat.

Belum lagi, jika mesin speedboat bermasalah di tengah laut. Budi pun harus menunggu sampai ada kapal bantuan yang lewat untuk menumpang sampai ke lokasi tujuan. Jika tidak, dengan terpaksa mereka harus bermalam di tengah laut yang dingin dan sepi itu.

Setelah berhasil melewati perairan, dengan menghela napas panjang, Budi dan kawan-kawan pun bergegas membawa perlengkapan penyuluhan ke sebuah balai pertemuan tempat di mana sosialisasi dan penyuluhan perpajakan itu berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun