Mohon tunggu...
Diyanida Mega
Diyanida Mega Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswi yang sedang mengejar mimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pegawai Pajak Ujung Tombak Negara

6 November 2014   04:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan, para pegawai pajak yang tinggal di dalam ruko, hidup secara kekeluargaan karena merasa senasib sepenanggungan yang jauh dari rumah dan keluarga. Lingkungan yang dibangun memang berbeda dengan perkantoran pada umumnya.

Di antara atasan maupun bawahan tidak begitu terlihat kastanya dalam lingkup kerja di KPP Pratama Batulicin. Misal, Achmad Noor Wakhid, Kepala Kantor KPP Pratama Batulicin, juga tinggal di lantai 2 kantor pajak. Wakhid, seminggu sekali pulang ke Jakarta untuk menemui keluarganya dan melepas rindu berkumpul bersama anaknya.

"Cuma saya yang bisa pulang seminggu sekali, karena gaji saya mencukupi," kata Wakhid.

Pria mantan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi di KPP Madya Jakarta Pusat ini menuturkan, suasana yang dibangun di lingkungan kantor KPP Pratama Batulicin memang dilandasi rasa kekeluargaan. Setiap Senin dan Kamis, mayoritas pegawai yang beragama Islam, melakukan puasa bersama.

Selain memperkuat iman, faktor mahalnya biaya hidup juga menjadi alasan untuk melakukan puasa setiap minggu. Menu buka puasa juga tidak ada yang istimewa, mie, gorengan dan sop merupakan menu favorit berbuka puasa. Kadang kalau ada uang lebih atau ada pegawai yang dengan sukarela mendonasikan uangnya, sate ayam merupakan menu istimewa yang mendampingi para karyawan berbuka puasa. "Di sini semua urunan (patungan), termasuk buka puasa juga kita patungan," kata Wakhid.

Prinsipnya, tutur Wakhid, suasana yang dibangun di lingkungan kerja KPP Pratama Batulicin memang demikian. Pendidikan secara rohani, ditanam jauh-jauh untuk membentuk karakter pegawai pajak yang bersih.

Kisah Penyuluhan Pegawai Pajak Ranai, Membelah Bukit Arungi Laut

Membelah bukit dan mengarungi lautan adalah hal yang biasa dilakoni para pegawai pajak yang bertugas di pulau-pulau terpencil di Nusantara. Salah satunya di kota Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Demi menjalankan tugas penyuluhan kepada para wajib pajak, mau tak mau para pegawai pajak di Kantor Penyuluhan Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP), Ranai ini memang harus melewati perjalanan panjang.

Budi Utomo, salah satu petugas pajak yang bertugas di Ranai, mengaku sudah dua tahun bertugas di wilayah ini. Budi merupakan Kepala Kantor Penyuluhan Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP). KP2KP sendiri adalah kepanjangan tangan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Tanjung Pinang di tingkat provinsi.

Pada Selasa (21/5), dia bersama dua stafnya, yakni Slamet Pasaribu dan Grace Ginting mendapatkan tugas untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh perangkat daerah di Kecamatan Pulau Tiga.

Bukan hal yang mudah untuk bisa sampai ke tempat yang dituju. Selain perjalanan jauh, mereka juga harus melewati perbukitan terjal yang bersinggungan langsung dengan jurang yang curam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun