Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk keberlanjutan kehidupan alam Semesta. Pengelolaan yang baik diperlukan untuk menjaga ketersediaan air yang berkualitas. Salah satu metode pengelolaan air yang ramah lingkungan adalah melalui sistem biopori. Biopori adalah lubang vertikal yang dibuat di tanah untuk meresapkan air kedalam tanah.
**Cara Kerja  Biopori**
Biopori bekerja dengan prinsip infiltrasi atau meresapkan air ke dalam tanah secara perlahan. Berikut adalah langkah-langkah cara kerja sistem biopori:
1. Pembuatan Lubang
Lubang biopori dibuat dengan diameter sekitar 10-15 cm dan kedalaman sekitar 100-150 cm di area halaman  atau pekarangan.
2. Pengisi Lubang
Lubang biopori diisi dengan bahan-bahan yang permeabel seperti  serbuk gergaji, arang, dan pasir untuk membuat jalur resapan air.
3. Penghubung dengan Air KotorÂ
Lubang biopori dihubungkan dengan saluran air limbah, seperti saluran wastafel atau saluran air hujan, untuk memungkinkan air kotor meresap melalui lubang biopori.
4. Infiltrasi Air
Air kotor yang masuk ke lubang biopori akan meresap melalui lapisan bahan pengisi yang memungkinkan air untuk disaring dan diserap oleh tanah di sekitarnya.
**Metode Pelaksanaan Sistem Biopori**
Berikut adalah metode pelaksanaan pembuatan biopori yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi Lokasi
Tentukan area yang cocok untuk pembuatan biopori, seperti area pekarangan atau taman yang memungkinkan.
2. Penandaan dan Pemetaan
Tentukan posisi dan ukuran lubang biopori yang akan dibuat, lalu tandai di  permukaan tanah.
3. Pembuatan Lubang
Gunakan alat yang sesuai, seperti bor atau tiang besi semacam itu untuk membuat lubang biopori sesuai dengan tanda yang telah ditentukan sebelumnya. Pastikan lubang dibuat secara vertikal agar air bisa  meresap dengan baik.
4. Pengisian Lubang
Isi lubang biopori dengan bahan pengisi seperti serbuk gergaji, arang, dan pasir hingga penuh.
5. Penutupan Lubang: Tutup lubang biopori dengan tutup plastik atau material lainnya untuk mencegah masuknya sampah atau hewan ke dalamÂ
** Kelebihan Biopori **
1. Pengelolaan Air Hujan: Biopori memungkinkan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah diserap secara efisien. Hal ini membantu mengurangi genangan air dan risiko banjir di area permukiman. Air hujan yang diserap melalui biopori juga dapat mengisi kembali sumber air tanah.
2. Meningkatkan Kualitas Air: Biopori berfungsi sebagai filter alami yang dapat membersihkan air dari berbagai polutan dan zat berbahaya. Lapisan bahan pengisi dalam biopori dapat menyaring partikel-partikel padat dan menghilangkan sebagian besar bahan organik yang terkandung dalam air limbah.
3. Meningkatkan Kesuburan Tanah: Air yang diserap melalui biopori membawa nutrisi dan mikroorganisme yang dapat memperbaiki kualitas tanah. Proses infiltrasi air melalui biopori juga membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi erosi.
4. Mengurangi Beban Sistem Drainase: Dengan menggunakan biopori, air limbah dapat langsung diserap ke dalam tanah tanpa membebani sistem drainase umum. Hal ini mengurangi risiko kelebihan beban pada saluran pembuangan dan instalasi pengolahan air limbah yang ada.
5. Ramah Lingkungan dan Hemat Energi: Biopori adalah solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam pengelolaan air. Penggunaan biopori tidak memerlukan energi atau bahan kimia tambahan, sehingga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
6. Implementasi yang Mudah: Pembuatan biopori relatif mudah dilakukan dan dapat dilakukan dengan biaya yang terjangkau. Biopori dapat dibuat secara manual dengan alat sederhana dan bahan yang tersedia di sekitar kita.Â
**Kekurangan Sistem Biopori **
Meskipun biopori memiliki beberapa kelebihan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan yaitu antara lain:
1. Keterbatasan Kapasitas
Biopori memiliki kapasitas terbatas dalam menyerap air. Lubang biopori yang tunggal mungkin tidak cukup untuk menyerap air yang dihasilkan oleh rumah tangga dengan tingkat penggunaan air yang tinggi beghitu juga intensitas air hujan yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang  tepat untuk menentukan berapa jumlah dan lokasi biopori yang tepat.
2. Perawatan yang Memerlukan Konsistensi
Biopori membutuhkan perawatan yang konsisten kontinyu agar tetap berfungsi dengan baik. Lubang biopori perlu dijaga kebersihannya dengan membersihkan sampah yang mungkin masuk ke dalamnya. Selain hal tersebut juga perlu diperhatikan bahan pengisi seperti serbuk gergaji dan arang juga perlu diganti secara berkala untuk menjaga efisiensi resapaanya.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit
Biopori yang tidak terawat dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biaknya serangga atau hewan lainnya seperti tikus dan lainnya. Selain itu, jika air kotor yang dialirkan ke biopori mengandung bakteri atau patogen, ada risiko penyebaran penyakit jika tidak diolah dengan baik.
4. Pembatasan Lokasi
Biopori tidak dapat diterapkan di semua jenis tanah dan lokasi. Beberapa tanah berkapur tinggi atau memiliki kedalaman air tanah yang rendah mungkin tidak cocok untuk sistem biopori. Pmbuatan biopori di area dengan banyak akar pohon atau infrastruktur yang kompleks dapat menjadi lebih sulit pastinya butuh pemikiran lebih.
5. Pendanaan Awal
Pembuatan biopori memerlukan  biaya awal untuk pembelian bahan pengisi dan perlengkapan seperti bor atau tiang besi. Bagi masyarakat dengan sumber daya  dan dana terbatas, biaya ini mungkin menjadi kendala dalam mengadopsi metode biopori ini.
Meskipun demikian adanya kekurangan-kekurangan ini dapat diatasi dengan perencanaan yang matang, pemeliharaan yang teratur, dan pemilihan lokasi yang tepat. Dengan penanganan yang baik dan kontinyu, biopori tetap menjadi solusi yang efektif dan ramah lingkungan dalam pengelolaan air tanah.
*Sumber referensi:*
- [Biopori untuk Pengelolaan Air Tanah](https://mediaindonesia.com/read/detail/282884-biopori-untuk-pengelolaan-air-tanah)
- [Biopori: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Air](https://www.kompasiana.com/meylani_amaliah/5f6f8de1497a2b2c3479145c/biopori-solusi-ramah-lingkungan-untuk-pengelolaan-air)Â
- [Manfaat dan Cara Membuat Biopori](https://republika.co.id/share/qvrmm9376)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H