Mohon tunggu...
Dyla Aulya
Dyla Aulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Public Relations Universitas Al Azhar Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always do my best to get the best!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kobarkan Semangat Kemerdekaan, Ketua DPR Ajak Orang Tua Memperjuangkan Tumbuh Kembang Generasi Tangguh Indonesia

11 Agustus 2021   18:39 Diperbarui: 11 Agustus 2021   18:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang masyarakat untuk menanamkan euforia kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya kepada anak-anak. Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengajak orang tua untuk menanamkan semangat kemerdekaan pada anak-anak di bulan kemerdekaan ini.

Puan menyampaikan melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (11/8/2021), bahwa anak-anak pada hari kemerdekaan biasanya mendapatkan kebahagiaan dari acara-acara di lingkungannya. Namun, selama pandemi, apalagi di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), hal itu tidak bisa dilakukan.

"Anak-anak tetap harus dikenalkan euforia kemerdekaan, pembelajaran tentang perjuangan Indonesia dari masa penjajahan hingga saat ini memiliki menjadi negara yang berdaulat dan dihormati negara-negara dunia. Ini harus ditanamkan pada keluarga, agar generasi selanjutnya memahami makna kemerdekaan," ujar Puan.

Menurut Puan, semangat kemerdekaan itu bisa ditanamkan keluarga dari berbagai aktivitas hingga yang terkecil sekali pun. Misalnya, mulai dari buku-buku sejarah hingga pembelajaran digital yang didapat dari media sumber yang terpercaya.

Alumni Universitas Indonesia itu yakin bahwa banyak media yang bisa dimanfaatkan keluarga di masa teknologi digital ini. Misalnya, dengan mencari film dokumenter tentang kemerdekaan, hingga media virtual travelling yang banyak diselenggarakan oleh museum-museum atau berbagai lembaga lainnya.

Puan sendiri mengakui bahwa memang perjuangan kemerdekaan lebih mudah ditanamkan ketika pandemi belum melanda. Anak-anak bisa melalui proses pembelajaran di sekolah, saat mengunjungi museum atau berbagai monumen nasional. Wisata sejarah juga bisa dilakukan oleh keluarga.

Namun, kini proses pembelajaran mereka harus dimaksimalkan dari rumah saja. Oleh karena itu, Puan meminta orang tua untuk kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran tentang kemerdekaan ini pada anak-anak.

"Indonesia meraih kemerdekaan dari perjuangan dan pengorbanan panjang pahlawan serta masyarakat Tanah Air. Setiap generasi wajib memahami hal itu agar dapat menghargai kemerdekaan dan memanfaatkan waktu ini menjadi lebih positif," ujar Puan.

Generasi yang memahami sekaligus menghargai makna kemerdekaan, tutur Puan, adalah generasi yang akan membawa Indonesia ke arah kemajuan dan pembangunan berkelanjutan. Pasalnya, mereka tahu bahwa kemerdekaan ini ialah sesuatu yang diperoleh dengan susah payah dan perjalanan panjang. Tidak diserahkan begitu saja.

"Anak-anak yang memahami sejarah akan tahu bahwa momen kemerdekaan begitu penting dan terasa. Mereka tidak hanya menunggu tanggal merah saja," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Puan mengakui ada kesulitan dalam pembelajaran yang serba digital ini. Akan tetapi, bukan berarti jalan bagi anak-anak mempelajari sejarah negeri mereka sendiri harus diminimalisir dan ditutup.

"Di masa pandemi ini, keluarga harus serba ekstra dalam menyiapkan anak-anak. Pembelajaran di rumah memang tidak mudah, tetapi itulah tanggung jawab besar yang diemban orang tua," ujar Puan.

Puan mengimbau orang tua untuk menyadari tanggung jawab penuhnya. Di sisi lain juga mempersiapkan anak-anak agar lebih matang dalam tumbuh kembangnya melewati masa Pandemi Covid-19.

Puan mengajak keluarga untuk solid dan bersabar dalam menghadapi proses belajar anak-anak agar mereka tetap mampu meraih potensi optimalnya. "Banyak tragedi yang terjadi pada masa pandemi, keutuhan serta kebersamaan dengan keluarga dan anak-anak harus kita syukuri sebesar-besarnya. Salah satu wujud rasa syukur tersebut adalah memberikan pendidikan dan pola asuh terbaik bagi mereka," ucapnya.

Bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena pandemi, Puan juga meminta untuk keluarga serta pihak-pihak terkait hadir bagi kesejahteraan kehidupan mereka. Anak-anak itu tetap harus mendapatkan hak-haknya serta perlindungan yang maksimal, termasuk dari pemerintah. Bagaimana pun, secara undang-undang, anak-anak itu memiliki hak perlindungan dan kesejahteraan.

"Banyak sekali pekerjaan rumah pemerintah yang terjadi selama pandemi ini, termasuk mengurus kehidupan dan penghidupan anak-anak yang ditinggal orang tuanya karena pandemi. Maka, saya selaku ibu dan perwakilan dari lembaga rakyat tak akan bosan untuk mengingatkannya," kata perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI tersebut.

Puan mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk bersatu memperjuangkan tumbuh kembang anak-anak untuk mempersiapkan generasi tangguh Indonesia. "Ajarkan anak-anak memaknai semangat kemerdekaan agar tumbuh semangat untuk melewati pandemi bagi mereka," kata Puan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun