Mohon tunggu...
Dyandra Nabila R
Dyandra Nabila R Mohon Tunggu... Lainnya - XI IPS 1 - (10)| SMAN 28 JAKARTA

Love Yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebaikan Akan Dibalas dengan Kebaikan

1 Desember 2020   16:19 Diperbarui: 1 Desember 2020   16:29 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest.com.au/lindalevi2

Setelah Kyulha meminta maaf, ayah Kyulha memaafkannya dan pergi dari kamar. Kyulha merasa lega karena sang ayah memaafkannya tanpa memberi hukuman.

Kejadian pulang malam ini bukanlah yang pertama kali bagi Kyulha, ia sering sekali pulang malam tanpa meminta izin dari ayahnya. Bahkan 2 minggu yang lalu ia didapati ayahnya pulang larut malam hingga pukul 1 malam, akibatnya ia dihukum untuk mengantar dan menjemput adiknya yang masih duduk di bangku SMP selama satu minggu penuh.

Di esok hari, Kyulha sarapan bersama ayah dan adiknya di meja makan. Saat sarapan, Kyulha hanya fokus makan sambil sibuk memegangi ponselnya. Ia tidak sadar bahwa dari tadi sang ayah mengajaknya berbicara.

"Kyulha, simpan dulu HP-nya!" seru ayah Kyulha.

Kyulha segera menaruh ponselnya di tas dan melanjutkan makan.

Tak lama kemudian, ayah Kyulha memulai pembicaraan di meja makan.

"Kyulha, karena kamu melanggar janji tidak meminta izin ayah untuk pulang malam, ayah mau kamu bantu Nenek Ati bekerja di toko roti selama 3 hari sebagai gantinya. Kamu sudah berjanji akan mendapat hukuman bila tidak patuh kan?"

Kyulha terkejut mendengar kalimat ayahnya yang tiba-tiba membicarakan hukuman.

"Duh. Kenapa harus Nenek Ati, Yah? Aku lebih memilih mengantar Kyutaro ke sekolah selama satu minggu daripada bertemu Nenek Ati. Lagian, Nenek Ati kan bukan nenekku!" ucap Kyulha yang kesal karena tiba-tiba sang Ayah membicarakan masalah hukuman di pagi hari.

"Kyutaro tidak butuh diantar lagi, sekarang dia berangkat sekolah bersama temannya. Lagipula apa salahnya membantu Nenek Ati?" tanya ayah Kyulha.

Kyulha sudah malas berbicara dengan ayahnya. Sedari dulu ayahnya selalu saja mementingkan Nenek Ati. Saat liburan tahun lalu juga, sang ayah lebih memilih membantu Nek Ati mengurus surat pembagunan toko roti dibandingkan berlibur bersama anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun