"Maksudnya, kang?"
"Lho ini apa ... Dengan cara ini, pertama, sang kucing yang liar itu, setelah kita sediakan pakannya sebagai santapannya, takkan menjamah lagi lauk persedian makanan kita. Kedua, para tikus pun akan hengkang dengan sendirinya bila seringkali mengetahui adanya para kucing di sekitar persembunyianya, apalagi sampai kucing memergoki dirinya dan berhasil menangkapnya. Kawan-kawan tikus lainnya, pasti berupaya menyelamatkan diri dari sergapan sang kucing."
"Oh, ya?"
"Ya, dan terbukti di rumah ini. Sang istri yang acapkali menggerutu karena dongkol terhadap kedua hewan yang dianggap sebagai hewan pengganggu kenyamanan dan kebersihan rumah, otomatis terobati. "
Sang tetangga pun pamit mohon diri untuk pulang, sembari menyampakan kepada saya untuk segera belanja pakan kucing  dan segera menerapkan apa yang telah saya lakukan terhadap para kucing liar.
 Ketetapan hati dan keras kepala terhadap sebuah prinsip hidup yang objektif ilmiah, yakni tentang hidup seimbang nan universal, salah satunya sikap hidup seimbang terhadap para kucing liar terkait dengan ekosistem yang mengalami ketimpangan, dapatlah diterapkan dalam bersolusi terhadap kucing dan tikus liar yang acapkali dianggap mengganggu lingkungan kita.Â
Ketetapan hati dan keras kepala tgerhadap sebuah prinsip hidup seimbang menurut Ajaran Tuhan Semesta Alam, itu sudah seharusnya konsisten dilakukan dalam menghadapi segala persoalan di setiap aspek kehidupan yang tengah kita jalani. Sebab, hal yang demikian itu bukanlah dan tidaklah sama dengan ungkapan kata sebagai 'Kepala Batu' dalam kontekstualnya, yang tak pernah mau tahu dengan segala sesuatu di seluruh aspek kehidupan menurut Ajaran Tuhan Semesta Alam yang seimbang nan universal.Â
Semoga! Salam Satu Bangsa Indonesia_Nusantara dalam Bhhinneka Tunggal Ika, dan Salam Seimbang ...
*****
Kota Malang, Agustus di penghujung bulan, Dua Ribu Dua Puluh Dua. Â Â
Â