Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketetapan Hati, Keras Kepala, Bukanlah Kepala Batu

27 Agustus 2022   16:45 Diperbarui: 27 Agustus 2022   17:09 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya kan gak biasa dan masih risih setengah takut dengan kucing, dan bapak kan juga sudah paham?" timpal sang anak perempuan saya.

"Bapak kan sudah pernah bilang, bahkan berkali-kali, belajarlah, gak apa-apa, kucing tersebut gak bakalan menggigit kamu. Apalagi kalau sudah  tahu dan mengenali kamu membiasakan kasih makanan bagi mereka, pasti mereka akan tahu diri dan jadi akrab dengan kamu."

"Nggak laah, aku masih belum berani, pak ..."

"Ya, sudahlaah, bapak takkan memaksa kamu ..."

Tak berselang lama saya mengisi pakan ke mangkok plastik wadah pakan kucing, satu demi satu para kucing berdatangan menyantap pakannya. 

Hampir bersamaan dari itu, sang tetangga yang tadi siang bercengkerama dengan saya, datang memenuhi ajakan saya untuk bertandang ke rumah pada sore hari agar tak penasaran terhadap jawaban saya atas rencana saya menjawab pertanyaannya tadi siang. Begitu menyaksikan para kucing liar yang sudah tak liar lagi sedang makan di wadah yang saya sediakan di teras rumah, sang tetangga pun berujar, 

"Oh, ini toch jawabannya, kang?"

"Ya, itulah kenapa saya tadi siang menunda jawaban atas pertanyaan sampeyan, karena saya tak ingin dituduh asbun, omdo, tanpa adanya tindakan sebagai pembuktian ..."

Sang tetangga pun hanya manggut-manggut dalam bahasa tubuhnya sebagai pertanda bahwa dirinya telah paham dengan apa yang saya maksudkan. 

"Wah, kalau begitu, ini cara yang yang bisa diadopsi untuk diterapkan di rumah. Apalagi, di rumah juga banyak tikus, kang ..."

"Tepat sekali, dua hal yang akan kita dapatkan dalam hal ini," sahut saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun