membungkam negeri tanah merdeka dalam ayunan retorika
tentang subur makmur berkelana dalam kata-kata
merebak di setiap pidato, kuliah, pesta upacara bersimbah dusta
membungkam duka nestapa mereka yang tak berdaya, tak punya kuasa
negeri seribu pulau terperangkap tergilas oleh keecek-ecekan, mengangkangi adab kemanusiaan
lumpuhkan hukum dan keadilan bagi anak negeri, bagi anak bangsa
pilu tersayat sembilu dalam bual bujuk rayu dari penggenggam kuasa
pada mereka yang masih hidup dalam bayang-bayang dan angan
dalam tanya sederhana, sampai kapankah ini semua akan berakhir?
kami 'tlah terlanjur cinta pada bangsa dan negeri ini
dan, kami bukanlah jiwa-jiwa yang gampang dibeli