Mohon tunggu...
dyah imani
dyah imani Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang guru di SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul. ibu dari 3 orang putra. kesehariannya berada di sekolah membersamai para siswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memupuk Budaya Literasi melalui Gerakan Sekolah Menulis Buku

24 November 2023   08:50 Diperbarui: 24 November 2023   08:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya literasi di sekolah masih harus dipupuk agar semakin subur dan mengakar di hati semua warga sekolah. Gerakan sekolah menulis buku merupakan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Gerakan sekolah menulis buku ini bertjuan untuk :

  • Memunculkan bibit menulis siswa dan guru
  • Memberikan ruang dan wadah menulis atau berkreasi siswa dan guru
  •  Memberikan motivasi berliterasi kepada warga sekolah
  • Memberikan apresiasi dan dukungan moral
  • Memajukan kualitas pendidikan
  • Menjadikan sekolah aktif berliterasi

Adapun tahapan dalam gerakan menulis buku adalah sebagai berikut :

  • Membentuk tim literasi sekolah
  • Melakukan pendaftaran atau registrasi kepada pihak terkait
  • Menginformasikan atau mensoislaisasikan kegiatan ini kepada warga sekolah kegiatan ini
  • Mendata peserta gerakan sekolah menulis buku
  • Mengumpulkan karya peserta
  • Melakukan seleksi dan self editing
  • Mengirimkan hasil karya kepada pihak yang menyelenggarakan
  • Memilih 5 karya terbaik tiap sekolah
  • Memberikan apresiasi kepada semua peserta
  • Buku siap diterbitkan

Seperti yang pernah penulis lakukan di SD IT Anak Sholeh Sedayu Bantul sudah melaksanakan Gerakan Sekolah Menulis Buku sejak 3 tahun lalu. Gerakan sekolah menulis buku sudah aktif dilaksanakan di SD IT Anak Sholeh tempat penulis mengajar sejak tahun 2021. Tahun 2021 sekolah mengikuti Festival Literasi Bantul yang diselenggarakan oleh Gerakan Menulis Buku Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul. Tidak mudah untuk mendorong dan melibatkan siswa maupun guru untuk menulis sebuah karya. Karena bagi mereka ini adalah hal baru dan belum terbiasa mereka lakukan. Istilahnya belum menjadi budaya. Akan tetapi dengan berbagai motivasi dan dorongan dari manajemen sekolah, yayasan, dan para guru maka akhirnya bisa dilaksanakan. Kegiatan ini diikuti oleh 50 siswa dari kelas 1 -- VI. Karya siswa berupa puisi diwujudkan dalam buku antologi puisi berjudul "Impian Anak Sholeh". Buku bersampul warna biru setebal 58 halaman ini dicetak pertama kali pada bulan April 2021 oleh C.V. KEKATA GROUP. Buku antologi puisi siswa berisi pengalaman atau kisah yang mereka alami semasa pandemic covid-19 dan harapan serta mimpi mereka pasca pandemic covid-19. Sementara itu dari kalangan guru ada 10 guru yang terlibat dalam penulisan buku antologi artikel yang berjudul "Merawat Indonesia Kita" (Kumpulan Artikel Guru FLB Bantul 2021). Buku bersampul warna merah setebal 183 halaman ini dicetak pertama kali pada bulan April 2021 oleh CV KEKATA GROUP. Buku antologi artikel guru berisi catatan, tantangan, pengalaman, dan harapan para guru semasa pembelajaran covid-19 yang melanda dunia.

Pada tahun 2022 SD IT Anak Sholeh kembali mengikuti Gerakan Sekolah Menulis Buku. Sekolah bekerjasama dengan Nyalanesia Pengembang Program Literasi Nasional. Tim literasi kembali mencari bibit-bibit penulis dan memberikan dorongan kepada siswa maupun guru untuk menjadi penulis buku antologi. Sehingga pada bulan Januari 2023 terbitlah sebuah buku antologi puisi yang berjudul "Merajut Mimpi, Mengukir Asa". Buku bersampul warna kuning mempunyai tebal 68 halaman ini dicetak oleh P.T. Nyala Masa Depan Indonesia. Buku antologi puisi ini berisi  kumpulan karya puisi 60 siswa yang terdiri dari berbagai jenjang kelas yang menggambarkan cita-cita mereka yang beraneka ragam. Ditulis dengan bahasa yang polos, sederhana namun imajinatif membuat pembaca terhanyut ke dalam impian mereka. Lalu buku antologi puisi yang kedua berisi kumpulan puisi para guru. Buku bersampul warna biru bergambar seorang ibu yang sedang merawat tanaman ini diberi judul "Menanam Pelukan". Buku ini pertama kali dicetak pada bulan Februari 2023 dan mempunyai tebal 136 halaman. Buku antologi ini menggambarkan sebuah perjuangan yang dilihat dan dirasakan dari berbagai sudut persepsi. Sehingga membaca buku ini akan larut dalam keharuan, semangat, dan harapan yang berkobar untuk sebuah perjuangan.

Pada tahun 2023 kegiatan sekolah menulis buku tetap dilanjutkan. Para penulis dari kalangan siswa maupun guru. Ada 50 siswa dan 5 guru yang dilibatkan dalam penyusunan buku ini. Buku antologi berwarna sampul merah muda ini mempunyai tebal 71 halaman. Buku yang diberi judul "Guru sang Pelita" dicetak pada bulan Agustus 2023 oleh PT Nyala Masa Depan Indoensia ini berisi kumpulan puisi yang menggambarkan ungkapan cinta, kasih, sayang, dan terima kasih kepada guru.

Pada bulan November 2023, sekolah Kembali mengikuti Festival Literasi Bantul yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Komunitas Yuk Menulis (YKM) dan Tim Literasi Matsaga (TLM) MTsN 3 Bantul. Festival menulis puisi bertema "Ibu" ini rencanaya akan diikuti oleh 45 siswa dan 5 guru. Saat ini Festival Literasi Bantul masih dalam tahap pengumpulan karya tulis dari siswa dan guru.

Memupuk budaya literasi memang menjadi tanggung jawab semua pihak. Harapannya tidak hanya berhenti dalam slogan-slogan yang ada di sekolah. Tapi mampu dimanifestasikan dalam wujud nyata. Gerakan Sekolah Menulis Buku merupakan kegiatan positif yang melibatkan kolaborasi sekolah, guru, dan siswa dalam pelaksanaannya. Gerakan Sekolah Menulis Buku adalah cara yang efektif untuk memfasilitasi guru dan siswa merajut benang - benang ide dan pemikirannya menjadi karya literasi yang luar biasa. Melalui gerakan sekolah menulis buku ini mampu memberikan ruang dan waktu, memberikan apresiasi dan memberikan dukungan moral bagi siswa dan guru untuk semangat menghadirkan karya. Melalui pengalaman langsung yang penulis alami dalam pelaksanaan Gerakan Sekolah Menulis Buku di sekolah secara signifikan dapat memupuk budaya literasi di sekolah. 

Budaya literasi menjadi kegiatan yang sangat penting ditumbuhkan dan dilestarikan. Sebagai pengejawantahan dari perintah Allah SWT dalam Q.S. Al Alaq ayat 1 - 2  yaitu perintah iqro' kepada makhluk - makhlukNya, Jaringan sekolah Islam Terpadu (JSIT) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta  yang menaungi ratusan Sekolah - Sekolah Islam Terpadu di Yogyakarta seharusnya mampu untuk terus memberikan ruang, fasilitas, apreasiasi, dan dukungan moral bagi guru dan siswa untuk menghadirkan karya tulis yang hebat dan luar biasa. Ratusan siswa dan guru dilibatkan dalam gerakan ini secara massif, terbimbing, dan terstruktur. Kegiatan sekolah menulis buku bisa diselenggarakan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah DIY sebagai sentra pengambil kebijakan bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti dinas terkait, tim literasi, dan rekanan penerbit buku yang mempunyai kredibilitas dan terpercaya.

Daftar Pustaka

 

Chairunnisa, C. (2018). Pengaruh Literasi Membaca Dengan Pemahaman Bacaan (Penelitian Survei    Pada Mahasiswa Stkip Kusumanegara Jakarta). Jurnal Tuturan, 6(1), 745. Https://Doi.Org/10.33603/Jt.V6i1.1584

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun