"Tidak apa-apa Bu. Saya ikhtiar saja. Kalau nanti sampai pom bensin, bus masih ada berarti masih rezeki Jaka. Tapi kalau sudah berangkat ya tidak apa-apa. Yang penting saya ikhtiar dulu." Hanya itu jawabku sambil menutup HP.
Segera kupacu lagi motorku dengan kekuatan The Power of Ikhtiar.
Sekitar 3 KM kemudian, setelah melewati beberapa SPBU, aku tiba di depan SPBU besar daerah Cileunyi. Dari kejauhan aku melihat ada sebuah bus berwarna hijau yang sedang mengisi bensin. Di belakangnya pun masih ada bus serupa yang sedang mengantri mengisi bensin.
Aku mendekat dan berhenti di depan SPBU tersebut. Belum sempat aku mengamati isi bus itu, tiba-tiba dari dalam bus terdengar suara anak-anak.
"Jakaaa... kadieu." Teman-teman Jaka berteriak dengan suka cita memanggil-manggil nama anakku. "Jakaa... ke sini."
Anakku segera turun dari motor. Ia hanya bisa menatapku dengan ekspresi wajah yang memancarkan kebahagiaan luar biasa. Saking bahagianya ia sampai-sampai tidak bisa berkata-kata dan hanya sanggup menatapku lama tanpa berkedip. Mendapatkan tatapannya yang meneduhkan, seketika, hilanglah segala lelahku. Digantikan oleh perasaan hangat yang menjalar ke seluruh tubuh.
Pak Guru penanggung jawab bus 1 segera menyambut Jaka dan mengajaknya toast. Kemudian mereka masuk ke dalam bus.
Tak lama, bus 1 mulai bergerak maju karena pengisian BBM telah selesai. Lalu dilanjutkan dengan pengisian BBM oleh bus 2.
Aku pun bergerak mengendarai motorku menuju ke rumah.
Alhamdulillah.
Terima kasih atas pelajaran berharga yang Engkau berikan hari ini.