"Baiklah zefa akan aku fikirkan. terima kasih"
"Kau tidak perlu sungkan padaku lea aku sudah mengagapmu seperti saudaraku. yasudah aku tinggal kedepan dulu. kau istirahat saja disini biar sisanya diurus oleh yang lainya"
"iya zefa"
Sunyi menyelimuti malam yang gelap, ya kurang lebih seperti itu yang dirasakan saat cafe laxway, pengunjung perlahan mulai berkurang dan juga malam semakin terlihat tapi itu semua tidak menyurutkan tekat seorang Abimanyu Putra Adre. kini ia tengah menunggu sesoorang yang ia nantikan cukup lama.
"Bagaimana keputusanmu lea? Cafe sudah akan tutup sebentar lagi" tanya zefa
"Aku akan menemuinya" jawab lea
"Kau yakin?"
"Iya"
"Baiklah, kau boleh keluar lea. suamimu masih menunggu di depan"
"Lea" ucap abi setelah melihat lea menghampirinya. tak sia-sia waktunya untuk bertemu lea sampai cafe tutup
"Maafkan ucapanku tadi, sungguh aku tidak bermaksud mengatakan hal itu kepadamu. Aku hanya emosi sesaat. aku berfikir bahwa kau telah menikah dengan orang lain. itu membuatku merasa gagal lea"