"Kau bukan tidak ingat padaku, tapi kau berusaha melupakanku lea" tutur abi
"Apa ini? kau sedang mengandung? anak kita? atau kau sudah menikah lagi lea" tanya abi bruntun
"Iya aku memang ingin melupakanmu. aku sungguh membencimu abi. meski aku yang mengatakan tentang perceraian kitaa, namun kau menyanggupinya tanpa berusaha mencari tau alasanku melakukan itu. kau terlalu bodoh abi sekarang kau bisa pergi dari sini"
"Maafkan aku, aku tidak mengetahui kalau ini rekayasa dari mamah. aku minta maaf, bisakah kau kembali padaku" ucap abi memohon
"Kau adalah lak-laki yang tidak tau diri abi. kau membuangku secepat itu, kau tidak tau bagaimana sulitnya aku bertahan dulu, hal yang paling menyakitkan adalah aku menyesal kita dulu menikah"
"Cukup Lea" ucap abi lantang
"Kau selalu menyalahkanku karena keadaan kita, tapi bisakah kau juga melihatku dulu aku juga sempat membelamu. aku tidak berdaya untuk memilih antara istriku yang saat itu bersamaku dan mamah yang telah merawatku. apa kau tidak bisa memahamiku lea, aku bahkan berusaha mencarimu. aku mengusakan agar aku bisa bertemu denganmu, kumohon mengertilah lea, walaupun hanya sedikit saja"
"Lalu apa ini? kau hamil, ah kau pasti menemukan lelaki baru disini. dengan mudahnya? apa kau kekurangan uang? cih, sebagai seorang wanita kau terlalu murahan"
Plak
"Kau brengsek abi" ucap lea emosi lalu meninggalkan abi begitu saja
"Tuan apa aku boleh memberi pendapat?"