"Apaan, baru nyesel lo percuma! orang yang lo buang sekarang gaada. lo seneng kan?lo sendiri yang bilang kalo lo mau clara mati aja, selamet ucapan lo jadi kenyataan" sindir ana
"Pas banget gue ketemu sama lo gue mau ngasih ini adalah surat terahir yang clara titipin buat lo, tenang aja gue engga buka gue masih tau privasi. kalo engga karena clara yang mohon gue engga bakal mau ya"
Untuk Reihan Dewangga
Maaf.
Pesan ini harus aku jelaskan lewat tulisan, karena mungkin waktuku yang terbatas. saat kamu menerima surat ini aku sudah pergi jauh, seperti yang kamu tau. pergiku bukan hanya terbatas jarak dan waktu namun berbeda alam, yah kamu tau artinya bukan? aku telah tiada raihan. maaf karena tidak memberitahumu lebih dulu.
Jauh dari lubuk hatiku, aku masih mencintaimu raihan. bahkan diwaktu terahir aku menghembuskan nafas di dunia ini, aku memaafkanmu dan mengiklaskanmu apabila kamu bersama wanita lain, toh pada dasarnya aku juga tidak mampu menemanimu hingga hari tua nanti.Â
Sejauh apapun kita, aku akan tetap berharap kamu mendapatkan wanita yang baik yang dapat mengantikanku, aku harap ia dapat menjagamu lebih baik dari aku, jangan pernah menyesal dengan ini. setelah kamu menerima surat ini aku harap kamu dapat memulai lembaran baru.
Tertanda Clara Putri.
-end-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H