Mohon tunggu...
Andhi Dwi Prabowo
Andhi Dwi Prabowo Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kedisiplinan di Kelas Maya

15 November 2020   07:07 Diperbarui: 15 November 2020   07:23 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi virus covid 19 ini membawa perubahan dibanyak sektor, tak terkecuali dalam sektor pendidikan. Sekolah yag biasanya ramai oleh kagiatan pembelajaran sekarang menjadi sepi karena digantikan oleh teknologi berupa platform pendidikan daring. Padahal di tengah masyarakat kita ruang kelas masih dipandang sebagai pendidikan yang sebenarnya. 

Masyarakat menganggap bahwa pembelajaran yang sesungguhnya hanya bisa terjadi di lingkungan sekolah saja. Hal ini yang mejadi masalah besar pada saat pandemi sekarang ini. 

Saat ruang kelas tersebut dipindahkan ke dalam kelas maya yang pembelajaranya dapat dilakukan dimana saja, membuat masayarakat khususnya orang tua bingung dibuatnya. 

Tiba-tiba saja orang tua dituntut untuk menjadi guru bagi anak-anak mereka. Sebenarnya hal ini bisa dijalani dengan baik jika selama ini masyarakat memahami bahwa sekolah hanyalah pendidikan formal saja dan peranan penting dalam mendidik anak tetap berada ditangan orang tua. 

Seperti satu ajaran yang terkenal dari bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara bahwa “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” Ajaran ini jika diintegrasikan dengan tujuan kurikulum 2013 maka dapat kita simpulkan bahwa setiap rumah hendaknya menjadi tempat bagi anak-anak untuk memperoleh pendidikan khususnya pendidikan spiritual, sosial, bahkan pengetahuan dan keterampilan. Setiap anggota keluarga yang lebih tua pun memiliki peran untuk menjadi pendidik khususnya dalam hal membangun karakter siswa.

Menurut Kertajaya (2010) Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu objek atau individu. Karakteristik yang asli dan berakar pada kepribadian atau individu benda, serta “mesin” yang mendorong bagaimana bertindak, berperilaku, katakanlah, dan menanggapi sesuatu. 

Pedidikan karakter ini sangat penting sebagai mesin pendorong pendidikan pada siswa. Jika karakter siswa terbentuk dengan baik, maka kegiatan memperoleh aspek pengetahuan dan keterampilan pun akan lebih mudah. Apalagi dalam masa pandemi ini, motivasi siswa untuk belajar pun harus terus ditingkatkan. 

Tiga elemen penting dalam membangun pendidikan karakter pada siswa adalah orang tua, guru dan masyarakat. Dalam pembelajaran kelas maya, orang tua menjadi pendukung yang sanagt kuat untuk mencapai keberhasilan pendidikan.

Salah satu karakter siswa yang harus selalu ditingkatkan dalam masa pandemi ini adalah kedisiplinan. Kedisiplinan berkaitan dengan pengaturan diri. Menurut Bistak Sirait (2008) menyatakan bahwa tujuan utama dari sebuah sikap kedisiplinan adalah untuk mengarahkan anak supaya ia mampu  untuk  mengontrol  dirinya  sendiri.  selain  itu  juga  supaya  anak dapat  melakukan  aktivitas dengan  terarah,  sesuai  dengan  peraturan  yang berlaku. Aplikasi dari pengaturan diri terlihat dari bagaimana siswa dapat mengontrol diri untuk disiplin baik dirumah maupun di kelas maya mereka.

Dari pengalaman guru yang mengajar dengan kelas maya, mereka merasakan kedisiplinan siswa sangat kurang terutama dalam melaksanakan pembelajaran dikelas maya mereka. Dari 36 siswa yang masuk kedalam kelas dalam sebuah platform online kurang dari sepuluh siswa yang rajin mengerjakan tugas dan menyimak materi yang diberikan oleh guru. 

Sebenarnya banyak faktor yang menjadi dasar kekurang disiplinan siswa terutama dalam masa pandemi ini. Seperti siswa sendiri yang belum memiliki literasi teknologi yang mumpuni, kendala teknis dalam pembelajaran berupa tidak terjangkaunya sinyal dan kuota internet yang mahal, serta faktor – faktor lainya. Akan tetapi hal ini harus segera kita atasi, agar siswa mendapatkan hak mereka dalam hal pendidikan dengan maksimal walaupun dalam keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun