Berangkat dari hal tersebut, @ditjenpajakRI berfokus pada penyampaian urgensi pembayaran pajak, edukasi terkait NPWP, SPT, NPPN, PTKP, dan istilah-istilah lain yang perlu diketahui oleh wajib pajak. @ditjenpajakri juga gemar mengkonfirmasi bias informasi terkait pembayaran pajak dan secara konsisten terus melakukan pembaharuan informasi, serta telaten mengulang informasi krusial untuk ditampilkan ulang dalam balutan tampilan baru.
     Secara keseluruhan dari segi pemilihan warna, pemilihan font, dan kombinasi ukuran teks, konten-konten @ditjenpajakri dapat memberi kesan dinamis yang professional sehingga memberi ruang yang santai, namun batasan yang tetap menuntut audien untuk tertib membayar pajak. Konsep ini sesuai dengan target audien mereka yang merupakan wajib pajak golongan muda, yang tergolong baru memasukki dunia kerja dan cenderung belum terlalu familier dengan perpajakan.
     Tidak hanya untuk konten gambar saja, video-video yang diunggah oleh @ditjenpajakri terkait edukasi dan penyadaran pembayaran pajak secara konsisten diatur dengan konsep yang simpel tetapi dengan penegasan sekaligus penjelasan dengan menggunakan teks besar yang informatif dan signifikan.
  Lalu yang paling penting ialah, @ditjenpajakRI dengan konsisten menghidupkan upaya komunikasi dua arah dengan audien, termasuk dengan menyiapkan nama panggilan bagi audien mereka yaitu kawan pajak untuk memberi kesan akrab dengan audien sekaligus juga menciptakan definisi baru sehingga audien merasa terpanggil dan membangun komitmen yang diresapi oleh audien itu sendiri, yaitu untuk membayar pajak.
Belum ada riset medalam terkait dampak dari diplomasi digital ini terhadap penerimaan pajak negara. Tetapi melihat data dari BPS bahwa meskipun dalam situasi Pandemi, penerimaan pajak penghasilan Indonesia cenderung meningkat sejak tahun 2021 sebesar 696.676,60 miliar, 2022 Â menjadi 895.101,00 miliar, dan 2023 sebesar 935.068,60 miliar., .
Padahal pada masa sebelum pandemi, penerimaan pajak penghasilan antara tahun 2015-2017 cenderung stabil pada angka 602.308,13; 666.212,40; dan 646.793,50 miliar kemudian sempat meningkat tetapi kembali turun secara signifikan karena pandemi yaitu pada periode tahun 2018-2020 pada angka 749.977,00; 772.265,70; dan 594.033,33 miliar, dapat dikatakan bahwa diplomasi digital ini merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan angka penerimaan pajak penghasilan Indonesia.
Terakhir, kembali pada performa terkait konsep, struktur dan perencanaan, konten-konten @ditjenpajakri dapat dikatakan menarik dan tepat sasaran.Â
Dalam hal ini, media sosial milik badan milik pemerintah lain juga diharapkan mampu mengikuti jejak @ditjenpajakri dari segi struktur dan perencanaan, dengan konsep dan pendekatan yang disesuaikan dengan urgensi dan target audien dari instansi masing-masing, mengingat belum banyak media negara khususnya terkait media sosial yang menampilkan konten dengan konsep dan struktur yang penuh perencanaan dan konsisten sekaligus dengan upaya pendefinisian diri kepada audien untuk membangun keinginan audien berkomitmen dengan kepentingan yang ada.
Referensi:
https://setkab.go.id/menkeu-penerimaan-pajak-februari-2023-sangat-kuat/
https://www.bps.go.id/indicator/13/1070/1/realisasi-pendapatan-negara.html