Mohon tunggu...
Dyah Elok Wirdaningsih
Dyah Elok Wirdaningsih Mohon Tunggu... pegawai negeri -

trying not to be small-minded person

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merindukanmu Itu Seru

9 Mei 2012   05:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aneh,,,
Petra kamu dimana?

***
"Kenapa sih May, tiba-tiba kepikiran Petra lagi?
okeyy bukan tiba-tiba sebenarnya.
Udah dari tahun jebot juga cuma Petra yang ada di otak kamu kan?
sampe-sampe kamu mutusin pertunangan kamu dengan Andre...hehh,," desah Kayla.
"Eitz,,jangan bilang kamu mimpi dia lagi?" tanya Kayla.

"Sayangnya iya Kay,,udah tiga hari berturut-turut aku mimpi dia,,
selalu dengan ending yang sama.
Seperti ada yang mau ia sampaikan tapi gak pernah tersampaikan..keburu pagi,," jelasku.
"Aku kangen dia Kay.
udah capek aku nahan gengsi..biarin de kalo emang mesti aku duluan
yang ajak dia balikan lagi. Daripada sengsara sendiri begini" kataku lagi.

"Lwoh Non gak tahu yaa?
setelah bapaknya di PHK dan ibunya meninggal akibat stroke,
Petra, Papa dan kedua adiknya pindah rumah Non,,,
tapi tidak ada yang tahu mereka pindah kemana"

Begitulah penjelasan tetangga Petra.
Aku dan Kayla yang seharian kebingungan mencari alamat rumahnya benar-benar pulang dengan tangan hampa dan hanya beroleh gundah gulana.

"Sabar yaa May,, besok kita cari lagi,, nanti aku juga usaha tanya
teman-teman sekolah kita yang dulu" kata Kayla menenangkan.

***
Tiga minggu kemudian...
Suatu sore di Pizza Cafe n Resto,,

Belum juga ada kabar darimu Pe,,
Kamu dimana sebenarnya?
Apa kamu masih menyisakan dendam untukku?
Ahh,,aku tahu betul itu bukan watakmu.

Pe..tidakkah kamu tahu?
Hatiku menanggung rindu.
Awalnya merindukanmu itu seru Pe..
tapi lama-lama..

Pipp,,,Pipp,,,Kayla calling,,,

"Iya Kay, gimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun