Mohon tunggu...
Dwi Wahyu Khairunnisa
Dwi Wahyu Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana Industri Halal Universitas Indonesia

Menulis seputar Industri Halal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Manusia dalam Islam sebagai Khalifah di Bumi

31 Oktober 2024   19:41 Diperbarui: 31 Oktober 2024   19:41 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


1. Saling menghargai satu sama lain

 


"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti."

Dari ayat ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwasannya Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal, menghargai dan saling menolong. Pangkat, kekayaan, keturunan itu tidak akan menjadikan kita mulia dimata Allah, karena manusia yang paling disisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.

2. Bersifat adil dan bijaksana.

 


"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Ayat ini memberikan tuntunan agar umat Islam berlaku adil, tidak hanya kepada sesama umat Islam, tetapi juga kepada siapa saja walaupun kepada orang-orang yang tidak disukai. 

3. Tidak saling berburuk sangka atau curiga (Harus menanamkan kepercayaan satu sama lain).


"Jauhilah dari kalian prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta pembicaraan. Janganlah kalian saling memata-matai, saling mencari aib orang lain, saling berlomba-lomba mencari kemewahan dunia, saling dengki, saling memusuhi, dan saling memutuskan. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara."


Atas dasar inilah manusia bisa hidup dengan terus melakukan perbaikan bersama. Berfokus pada apa-apa yang disepakati dan berlapang dada pada sesuatu yang diperbedakan. Siogianya, hal-hal yang disepakati bersama jauh lebih banyak dari hal-hal yang diperbedakan. ini semua bisa terjadi dengan saling mempercayai satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun