Mohon tunggu...
Dwita NisaShafa
Dwita NisaShafa Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan bukan hanya persoalan ke sekolah dan kampus lalu mendaptkan ijazah, tapi soal memperluas wawasan serta menyerap ilmu kehidupan.

Pendidikan bukan hanya persoalan ke sekolah dan kampus lalu mendaptkan ijazah, tapi soal memperluas wawasan serta menyerap ilmu kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam dan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Pandemi

10 Juli 2020   03:05 Diperbarui: 3 Juni 2021   17:10 3680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan mempunyai banyak informasi kita semakin kaya akan pengetahuan dan tidak mudah ditipu, selain itu juga dengan cara mengikuti protokol kesehatan pandemi yang telah ada, memperkaya kegiatan beribadah, itu semua juga merupakan perwujudan dari hasil kritisme kita terhadap tanda (ayat-ayat) yang sifatnya kontekstual.

Baca juga : Gorengan BIN: Generasi Milenial Terpapar Terorisme karena Tidak Berpikir Kritis

Pemahaman inilah yang harus dipahami masyarakat. Masyarakat yang kritis mampu mewujudkan suasana yang aman, nyamai dan damai (masyarakat madani). Bukankah islam telah memerintahkan kita untuk berfikir kritis, bahkan sampai pada tahap merenung ?.

Untuk peran masyarakat yang kritis sangat di butuhkan di era pandemi serakarang ini. Di masa pandemi ini, kita dituntut untuk keras untuk mampu memahami masalah yang saat ini sedang dialami yang mampu memunculkan perspektif baru.

Dengan kemampuan mengkoneksikan satu informasi dengan informasi lainnya dan dapat menemukan solusi yang tepat untuk memulai "kehidupan baru" yang bisa disebut Problem Solving, yaitu pemecahan masalah atau solusi dari masalah yang  sedang terjadi belakangan ini. 

Selain itu kita harus mampu mengembangkan gagasan baru dan memiliki sikap responsive, terhadap situasi sekarang ini dan dapat menerima secara terbuka terhadap perspektif yang baru dan berbeda karena adanya pandemi ini. Hemat saya kritis disini bukan asal kritis, tetapi berfikir disini adalah kritis yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun