Mohon tunggu...
Dwi setiyo Wijaksono
Dwi setiyo Wijaksono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

mengeluh boleh, menyerah jangan, berdoa nomer satu dan bersyukur yang utama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Karakteristik Pemikir Politik Islam

30 Oktober 2019   20:11 Diperbarui: 30 Oktober 2019   20:34 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun dalam sejarah perjalannya, politik Islam pernah mengalami masa pasang surut, seutamanya pada periode pasca Khulafa al-Rasyidin. Pasang surutnya politik Islam dimaksud, karena pengaruh yang datang dari luar atau berasal dari wilayah-wilayah taklukan baru, sehingga  kebudayaan masyarakat dari wilayah baru menjadi bertabrakan dengan kebudayaan Islam, termasuk dalam bidang politik.

Di samping pengaruh dari dunia luar, tidak kalah pentingnya pengaruh yang timbul dari dalam kalangan umat Islam sendiri, akibat dari persahingan yang kurang sehat antar sesama umat Islam ketika itu dan tentu masih banyak yang lain sebagai penyebab terjadinya pasang surut politik di dunia Islam.

Berdasarkan pergumulan sistem politik di atas, maka politik Islam dalam hal ini yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan Khulafa al-Rasyidin paling tidak hakikat dan struktur politiknya secara esensial memiliki urgensitas untuk direaktualisasikan pada masyarakat di era global dewasa ini.

Karena secara reflektif filosofis hanya sistem politik seperti itulah yang dapat menyelamatkan, meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan. Dalam artian sistem politik Islam semacam itu dapat menghidupkan kembali nilai-nilai spiritualitas dan moralitas, nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah-tengah masyarakat yang sedang mengalami kegalauan dan kecemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun