Mohon tunggu...
dwi ramdoni
dwi ramdoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas islam negri Prof. K.H. Saefuddin zuhri. Purwokerto

Hallo perkenalkan nama saya Dwi ramdoni subekti, saya memiliki bakat dan minat publik speaking, membaca, menulis, editing vidio/foto dan bermain game. Sebagai seorang yang suka tantangan saya selalu mencari kesempatan untuk keluar dari zona nyaman dan saya percaya setiap pengalaman, baik yang baik maupun yang buruk, adalah bagian dari perjalanan menuju pertumbuhan dan pemahaman bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menganalisis buku Belajar mudah Ekonomi Islam karya H. Cecep Maskanul Hakim M. Ec

12 Desember 2024   05:38 Diperbarui: 12 Desember 2024   05:46 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sistem perbankan Islam memang masih muda, baru 10 tahun di Indonesia dan 25 tahun di dunia internasional. Tentu tidak dapat dibandingkan dengan sistem perbankan konvensional yang sudah lebih dari dua ratus tahun. Perbankan konvensional sendiri memasuki puncaknya pada tahun 1980-an ketika teknologi mulai merambah sebagai suatu tambahan produk. anehnya saat ini tren dunia malah menuju ke perbankan islam,Pengalaman al-Barakah sebagai bank syariah pertama di Sudan pada tahun 1983 dapat dijadikan contoh, Bank itu dapat menunjukkan bahwa bank syariah lebih menguntungkan sehingga masyarakat berduyun-duyun memindahkan dananya dari bank konvensional. Akhirnya karena semakin banyak bank konvensional yang mengajukan untuk berubah menjadi bank syariah, maka bank sentral kemudian mengkonversi semua ketentuannya menjadi ketentuan perbankan Syariah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun