Sejarah awal mulanya ekonomi islam ini sudah muncul pada abad ke-13 oleh seorang sejarawan muslim yang bernama Ibnu Khaldun. Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu ilmu Sosial, Dalam Karya masterpiece-nya yang terkenal, Muqaddimah, dia menulis tentang dinamika peradaban ('umran), yang kemudian dianggap sebagai dasar sosiologi. Selain itu, dalam karya tersebut kita juga bisa menemukan ilmu-ilmu lainnya seperti ekonomi dan kimia. Dia mampu menyempurnakan dasar-dasar kimia yang ditulis oleh Jabir ibnu Hayyan melalui dialognya dengan ahli kimia terkenal Ibnu Bishrun, seorang mahasiswa Maslamah al-Majriti, yakni ahli kimia termashur dari Spanyol. Sedangkan Sejarah awal berdirinya bank syariah di Indonesia sendiri dimulai sekitar awal 1990, ketika Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan workshop tentang bunga ban Salah satu rekomendasi yang dihasilkan dari workshop adalah meminta pemerintah untuk mendukung pendirian "bank tanpa bunga", sebagaimana bank-bank yang beroperasi dengan basis bung di negeri ini.
1. Bank Syariah
Pertama Bank umum syariah yang pertama di Indonesia, lahir Mei 1992 dengan otoritas modal 500 miliar (kira-kira 250 juta US dollar menurut kurs tahun 1992) dan membayar penuh modal 135 miliar atau 67,5 juta US dollar dan menjadi bank baru dengan jumlah pembayaran modal yang besar yang pernah ada. Dengan lebih dari 100 ribu pemegang saham, bergerak dari bank kecil pemerintah hingga kalangan pebisnis dan konglomerat, bank Muamalat dianggap sebagai "bank rakyat".
2. Unit Usaha Syariah
Pada Agustus 1999 unit usaha syariah yang pertama dibentuk oleh sebuah bank konvensional. Unit ini didirikan merujuk pada klausul dalam UU Perbankan No. 10/1998 yang dielaborasi lebih lanjut oleh Surat Edaran Bank Sentral menyangkut regulasi pembuatan kantor-kantor bank syariah
3. Bank Syariah Kedua
Pada Nopember 1999, lahir bank syariah kedua. Bank Syariah Mandiri adalah konversi dari bank konvensional, Bank Susila Bakri, yang dimiliki penuh oleh bank pemerintah, lalu di merger dengan tiga bank pemerintah lainnya dan menjadi bank besar yang disebut Bank Mandiri.
4. Bank Perkreditatan Rakyat Syariah
Selain bank umum (bank yang dapat beroperasi pada skala nasional), hampir ada 80 bank perkreditan rakyat yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Pada kenyataannya, beberapa bank perkreditan rakyat dibangun lebih dulu dibandingkan Bank Muamalat
Sebab utama lambannya pengembangan bank syariah d Indonesia adalah ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap hukum kontrak Islam (fiqh mu'malah) Tidak heran kemudian orang bingung bagaimana menerapkan pinjaman tanpa bunga kepada nasabah Karena ketidaktahuan inilah, apalagi dibarengi gengsi yang tinggi sehingga tidak mau bertanya, masyarakat lalu menganggap bank syariah berpretensi untuk menciptakan sebuah masyarakat 'malaikat', istilah yang dulu pernah diberikan sebagai ejekan kepada konsep ekonomi Islam.dan kurangnya jaringan perbankan Islam
solusinya Untuk menyelesaikan masalah kurangnya pemahaman publik, program sosialisasi diluncurkan sejak tahun 1999. Sosialisasi melibatkan ulama dan seluruh lapisan masyarakat seperti kalangan pebisnis, akademisi, pimpinan institusi- institusi Islam dan lainnya. Sampai akhir 2003, program sosialisasi kyk seminar dan juga adanya pelatihan dasar perbankan Islam untuk kalangan praktisi dan bekerja sama dgn institusi" luar negeri seperti islamic Development Bank, AAOIFI, dan bank islam malaysia berhad juga adanya studi banding ke berbagai negara di Timur Tengah