"aku malu, wahai tuanku," ucap Pasha.
"kenapa?" kata Sultan.
"Hunkarim, ada seorang lelaki yang mengaku bahwa Anda telah berhutang kepadanya. Kami sudah memanggilnya ke Istana, kami memberinya uang, namun ia tetap saja tidak mau pergi," ucap Pasha seolah ingin mengabaikan hal tersebut.
"dimana dia?" tanya sang Sultan.
"disini, wahai tuanku," ujar Pasha.
"suruh dia untuk masuk!" ucap Sultan.
"ya, mengikuti arahan tuanku, suruh Veysel masuk ke dalam," ujar Pasha sembari memanggil penjaga Istana untuk memanggil Veysel agar masuk ke ruangan Sultan.
Setiba di dalam ruangan kerja sang Sultan, Sultan pun mempertanyakan apa maksud kedatangan Veysel ke Istana.
"tolong beritahu kami, apa masalah Anda?" tanya sultan.
"wahai tuanku, Engkau berhutang duit kepadaku wahai tuanku," ucap Veysel.
"bagaimana boleh aku berhutang duit darimu, wahai anak?" jawab sultan.