Metode Lean adalah metode yang dapat membantu project manager untuk meningkatkan praktik bisnis sekaligus menghilangkan pemborosan. Metode Lean ini berpedoman pada pemahaman lapangan dan kesesuaian pelaksanaan prinsip lean disepanjang seluruh proses pengembangan software.Â
Sehingga Metode ini dinilai sangat penting bagi perusahaan yang sedang tumbuh untuk menyempurnakan proses bisnis, sumber daya, produk, dan layanannya. Slogan yang dipakai yaitu berpikir besar, bertindak kecil, gagal cepat, belajar cepat.
Metode Lean Memiliki Tujuan :
- Meningkatkan Kualitas Produk
- Menghemat biaya
- Memenuhi kepuasan pelanggan
- Mendapatkan profit yang tinggi
Jenis Pemborosan dalam Konsep Metode Lean
Defect
Produk cacat atau rusak yang memerlukan perbaikan dan menghabiskan banyak waktu serta tenaga untuk memperbaikinya.
Overproduction
Membuat produk lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan dan dalam jumlah yang lebih besar, sehingga menyebabkan pemborosan penyimpanan karena berlebihnya persediaan.
Waiting
Tidak adanya kegiatan atau pekerjaan yang bisa dilakukan dalam proses bisnis, dan menunggu sesuatu seperti bahan baku datang, produk diolah, hingga persetujuan atasan/koordinator/operator yang terlalu lama termasuk pemborosan waktu.
Non utilized talent
Dilibatkannya karyawan yang tidak mempunyai kemampuan terkait proses bisnis, misalnya mengoperasikan alat, dapat menyebabkan pemborosan. Hal ini hanya akan membuat kurang maksimalnya pekerjaan dan hasil yang dicapai.
Motion
Melakukan pemindahan barang atau peralatan yang tidak perlu secara berulang, baik itu dilakukan oleh orang maupun mesin hanya akan membuang waktu dan tenaga saja. Hal ini termasuk pemborosan dalam proses bisnis.
Inventory
Persediaan yang berlebihan hingga menghabiskan banyak tempat, waktu, serta tenaga (untuk memindahkannya) hanya akan menimbulkan pemborosan.
Transportation
Sama halnya dengan motion, namun jenis transportation ini untuk pemindahan atau pergerakan dalam jarak yang lebih jauh. Misalnya menggunakan alat berat, mesin berkapasitas besar, dan lain sebagainya.
Extra processing
Segala bentuk penambahan proses yang tidak dibutuhkan akan menambah pengeluaran, pemborosan, serta kerugian bagi perusahaan.
Kelebihan Metode Lean
- Minimisasi Pemborosan -- Dapat dibilang faedah paling signifikan dari tata cara, lean manufacturing mampu secara efisien meminimalkan pemborosan dalam kemudahan bikinan. Karena perusahaan memiliki banyak persediaan dan pemborosan, proses ini menetralisir persediaan yang sudah lama atau telah bau tanah. Seiring dengan minimisasi pemborosan, proses ini juga menghemat biaya dalam operasi.
- Hubungan Pelanggan yang Disempurnakan -- Alih-alih hanya berfokus pada keperluan semua pelanggan, lean berfokus khususnya pada konsumen yang loyal. Ini adalah bagaimana Anda mampu membangun hubungan yang besar lengan berkuasa dan mahir dengan konsumen terpercaya dan mempertahankan pemikiran pendapatan tetap masuk.
- Infrastruktur Lean -- Infrastruktur lean memiliki arti cuma memiliki masalah dengan beberapa unsur: bangunan, perlengkapan, persediaan, peralatan, dan tenaga kerja untuk menyanggupi permintaan inventaris jangka pendek. Fasilitas tidak menyia-nyiakan ruang dalam operasi dan memungkinkan akomodasi untuk sedekat mungkin dengan efisiensi produksi.
Kekurangan dari Lean Manufacturing
- Kegagalan Peralatan -- Lean memiliki sedikit ruang untuk kesalahan. Kegagalan peralatan atau tenaga kerja mampu menimbulkan inkonsistensi besar di dalam lean dan mampu menciptakan seluruh operasi tertinggal. Di kemudahan buatan massal yang lain, karyawan mampu saja pindah ke mesin lain bila ada yang keluar. Di lean, tidak banyak tempat lain bagi karyawan untuk pindah, alasannya segala sesuatu dalam operasi sedang digunakan.
- Inkonsistensi Pengiriman -- Berkaitan dengan kegagalan peralatan, kekurangan yang menjadi kekurangan dalam produksi ini memungkinkan inkonsistensi pengantaran. kekurangan lean ini dapat menghalangi relasi pelanggan, mendorong pelanggan ke arah pesaing, dan menambah beban pendapatan Anda.
Tentu saja tujuan tersebut sangat mungkin dicapai, karena Metode Lean sudah mempersiapkan sejumlah tools yang akan mengarahkan Anda ke tujuan tersebut seperti: Kaizen, 5S, Kanban, Value Stream Mapping, PDCA.
KaizenÂ
Kaizen atau perbaikan berkelanjutan adalah sebuah metode yang membantu Jepang membangun kembali negaranya setelah Perang Dunia Kedua. Kaizen mengajarkan setiap individu untuk bekerja dengan pengetahuan dan kemampuan terbaik mereka. Poin penting dalam kaizen adalah pemberdayaan, artinya karyawan harus merasa diberdayakan sehingga mampu membuat ide atau saran perbaikan yang bisa ditindaklanjuti menjadi sebuah aksi perbaikan baik itu untuk pekerjaan mereka sendiri maupun departemen lainnya.
5S
5S memiliki tujuan utama untuk menciptakan area kerja yang lebih aman dan produktif.
5S merupakan akronim dari 5 kata dari bahasa Jepang yang dimulai dari huruf S: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Atau dalam bahasa Inggrisnya Sort, Set in order, Shine, Standardize, Sustain. Bagi beberapa orang 5S dikenal sebagai 5R: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Tujuan 5S atau 5R yaitu mengatur ruang kerja sehingga bisa menjadi lebih teratur. Teratur disini bukan hanya dilihat dari aspek estetikanya semata, namun keteraturan harus bisa memberi banyak keuntungan dalam peningkatan efisiensi dan keunggulan proses.
Value Stream Mapping atau VSMÂ
Alat visual berupa peta aliran yang menampilkan gambar besar dari keseluruhan proses secara end-to-end mulai dari pelanggan memesan sampai terjadinya pengiriman barang. VSM bertujuan memperlihatkan semua peluang perbaikan dalam setiap proses dalam sebuah organisasi. Meskipun terlihat sederhana, VSM adalah konsep yang sangat powerful untuk meningkatkan value organisasi Anda.
KanbanÂ
Kanban atau papan penanda merupakan salah satu tool yang digunakan untuk menyusun jadwal produksi. Taiichi Ohno, sang pengagas, menyatakan bahwa Kanban adalah prasyarat tercapainya sistem manufaktur Just In Time. Sebelumnya, sistem Kanban menggunakan isyarat visual seperti kartu untuk menandai proses produksi namun di era teknologi sekarang kartu fisik sudah digantikan dengan perangkat lunak atau e-kanban.
PDCAÂ
PDCA adalah pendekatan yang terorganisir untuk melakukan proses pemecahan masalah dan peningkatan proses. Pendekatan yang terdiri dari empat langkah ini mendorong perubahan pola pikir, cara kerja, dan budaya baru di organisasi. PDCA adalah dasar dari kaizen. Pemimpin menetapkan target kinerja yang terukur (Plan). Tim melaksanakan perbaikan (Do) untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Kemudian mereka mengukur (Check) perubahan untuk mengevaluasi kinerja terhadap target. Jika tim telah mencapai peningkatan yang terukur, selanjutnya adalah menstandarkan (Act) metode baru dengan memperbarui standar pekerjaan.
https://myrobin.id/untuk-bisnis/lean-methodology/#Pengertian_Lean_Methodology
https://shiftindonesia.com/lima-tools-yang-paling-berpengaruh-dalam-implementasi-lean/
http://lea.si.fti.unand.ac.id/2014/05/lean-software-development-lsd/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H