Selain itu karena alat sudah sangat tua kemungkinan adanya kerusakan sangatlah tinggi perlu juga diadakan pembersihan alat secara rutin.Â
Jika perlu diagendakan untuk mendatangkan teknisi dan melakukan pembersihan komponen-komponen yang ada. Pembersihan tidak hanya di dalam, tetapi diluar juga agar terlihat indah dan bersih.
Membicarakan tentang gauk atau sirine tua ini tidak terlepas juga dengan bunyi yang dikeluarkannya.
Bunyi dari sirine tua ini memiliki karakter yang seram dan dibunyikan dari level suara yang pelan hingga sangat kencang.
Pertama kali fungsi sirine tua ini digunakan untuk mengingatkan masyarakat jika terjadi bahaya yang akan datang. Maka dari itu secara psikologis bunyi ini membuat masyarakat kaget, takut, dan panik.Â
Jika bunyi sirine tua tersebut diterapkan pada era sekarang, bunyi tersebut tidak sesuai dengan kondisi lingkungan dan fungsinya. Jadi alangkah baiknya bunyi tersebut kini dikumandangkan sebagai gambaran rasa nasionalis yang membuat semua orang bisa menerima dan mengingat peringatan hari tersebut.
Secara fisik, untuk pelestarian gauk juga perlu dapat perhatian. Ketika wisatawan datang mengunjungi atau menaiki Plengkung Gading, mereka cenderung menikmati atau mendapatkan informasi mengenai bangunan Plengkung Gading saja.Â
Tidak banyak orang mengenal gauk atau sirine tua yang ada di Plengkung Gading. Maka dari itu perlu pelestarian dalam bentuk informasi dari gauk itu sendiri. Semisal papan informasi dimana menjelaskan gauk tersebut dalam sejarah dan fungsinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H