Nah, kita semua menunggu langkah apa yang akan ditempuh oleh Nadiem untuk mengatasi masalah pendidikan dan kebudayaan di negeri ini. Referensi utama manusia adalah pengalaman hidupnya.Â
Apakah cara yang sama seperti mengelola bisnisnya akan ditempuh oleh Nadiem? Ataukah ada cara lain agar yang dimaksud dengan out of the box atas pemilihannya memang benar-benar terjadi. Atau sebenarnya kita hanya sekadar memperjelas ketertundukan pada oligarki pasar, hingga pendidikan dan kebudayaan yang merupakan infrastruktur tujuan diarahkan pada orientasi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H