Mohon tunggu...
Dwi Meilani Hasmiyatni
Dwi Meilani Hasmiyatni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi AntarMateri Modul 3.1 Pengambilan Keputusan yang Bertanggung jawab

1 Mei 2023   03:20 Diperbarui: 1 Mei 2023   05:17 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang muncul di lingkungan sekitar untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika adalah sering terjadi perbedaan pandangan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus yang mempersulit tercapainya kesepakatan, dan sering dalam pengambilan keputusan tersebut , kita tidak mempunyai pilihan yang lain karena aturan yang ada pada pimpinan/ sekolah, adanya nilai-nilai kesetiakawanan yang masih kental dalam budaya di lingkungan menimbulkan rasa kasihan lebih dominan dan terburu-buru dalam pengambilan keputusan bahkan terkadang sering pula mengandung unsur politisasi. 

Terkait dengan tantangan yang muncul tersebut, tentunya perlu ada kesamaan visi dan misi dalam membangun tujuan bersama agar keputusan akhir disepakati dan dipertanggungjawabkan bersama sejalan dengan nili-nilai kebajikan yang sejalan dan sama-sama diyakini bersama.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita akan berdampak pada tujuan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat mewujudkan memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda sehingga terwujud pembelajaran yang berpihak pada murid maka seorang pemimpin pembelajaran dalam praktiknya di ruang kelas harus mengimplementasikan pembelajaran yang berdiferensiasi dengan menerapkan kompetensi sosial dan emosional pada muridnya dalam kegiatan pembelajaran. Pada akhirnya murid pun dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam belajar sesuai dengan potensinya masing-masing sehingga keputusan yang kita ambil tidak akan merusak tatanan potensi diri mereka masing-masing.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Oleh karena itu, untuk mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus benar-benar memperhatikan kebutuhan belajar murid. Jika keputusan yang kita ambil sudah mempertimbangkan kebutuhan murid maka murid akan dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya dan kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya dan menuntun murid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga keputusan kita dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti. Pendidik yang mampu mengambil keputusan secara tepat akan memberikan dampak akhir yang baik dalam proses pembelajaran sehingga mampu menciptakan well being murid untuk masa depan yang lebih baik.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah pembelajaran yang kita lakukan harus memperhatikan kodrat zaman dan keadaan murid. Kita tidak bisa menuntut murid untuk menjadi apa yang kita mau. Peran kita adalah menuntun (among) dengan semboyan ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Kita sebagai pendidik harus mampu memunculkan peran dan nilai yang dapat memberikan contoh, semangat dan dorongan pada murid agar murid tercapai keselamatan dan kebahagiaan sejati murid-muridnya.

Selanjutnya visi dan misi yang kita buat dan miliki pun harus berbasis pada kekuatan berpihak pada potensi murid. Kita pun harus mampu menerapkan profil pelajar pancasila pada diri murid, budaya positif di sekolah (semisal dengan perubahan mindset menuju stimulus respons, keyakinan kelas, penerapan segitiga restitusi) praktik pembelajaran yang berpihak pada murid untuk memenuhi kebutuhan murid dengan mempertimbangkan pula sosial dan emosional murid.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita pun harus terampil dalam mempraktikan teknik coaching untuk memberdayakan potensi coachenya selanjutnya dalam mengambil keputusan yang terkait dengan dilema etika dan atau bujukan moral, maka sebagai seorang pemimpin, dengan berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang diyakininya perlu juga memperhatikan paradigma, prinsip dan langkah-langkah pengambilan keputusan yang bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun