Mohon tunggu...
Dwi Mariyono
Dwi Mariyono Mohon Tunggu... Dosen - Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudah Saatnya Para Pemuda Masuk dalam Kancah Politik dan Pemerintahan

3 Juni 2024   10:29 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendahuluan

Politik di Indonesia sering kali dianggap sebagai ranah yang penuh dengan intrik dan strategi yang kompleks. Namun, dengan perubahan dinamika sosial dan perkembangan teknologi, ada panggilan yang semakin kuat bagi generasi muda untuk terlibat dalam politik dan pemerintahan. Melalui partisipasi aktif, para pemuda dapat membawa perspektif segar dan inovatif untuk menghadapi tantangan bangsa. Putusan Mahkamah Agung (MA) terkait batasan usia minimal untuk menjadi anggota legislatif menambah relevansi dan urgensi topik ini.

Peran Pemuda dalam Politik

Historisnya, peran pemuda dalam politik di Indonesia sudah terlihat sejak masa pergerakan kemerdekaan. Para pemuda menjadi motor penggerak perubahan, mulai dari Sumpah Pemuda 1928 hingga reformasi 1998. Namun, setelah reformasi, partisipasi pemuda dalam politik tampak menurun. Tantangan birokrasi, politik uang, dan kurangnya akses informasi seringkali menjadi penghalang.

Namun demikian, keberadaan media sosial dan teknologi informasi telah membuka peluang baru bagi generasi muda untuk terlibat dalam diskusi politik. Kampanye politik, pengumpulan suara, dan advokasi kebijakan kini dapat dilakukan secara lebih mudah dan efisien. Pemuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi ini untuk mendorong perubahan.

Pengalaman Internasional: Kisah Sukses dan Pembelajaran

Untuk memahami lebih dalam tentang potensi dan tantangan yang dihadapi oleh pemuda dalam politik, kita bisa melihat beberapa contoh dari berbagai negara.

  • Selandia Baru: Jacinda Ardern Jacinda Ardern menjadi Perdana Menteri Selandia Baru pada usia 37 tahun, salah satu pemimpin termuda dalam sejarah negara tersebut. Kepemimpinannya dikenal dengan pendekatan yang empatik dan inklusif, serta respons yang efektif terhadap pandemi COVID-19. Ardern menunjukkan bagaimana pemimpin muda bisa membawa perspektif baru dan semangat yang segar dalam memimpin negara.
  • Prancis: Emmanuel Macron Emmanuel Macron menjadi Presiden Prancis pada usia 39 tahun. Pendekatan progresifnya dalam berbagai isu, mulai dari reformasi ekonomi hingga kebijakan luar negeri, menunjukkan bahwa pemuda bisa memainkan peran penting dalam menggerakkan perubahan besar dalam suatu negara. Macron juga memanfaatkan media sosial secara efektif untuk berkomunikasi dengan pemilih, menandakan perubahan cara berinteraksi dalam politik modern.
  • Amerika Serikat: Alexandria Ocasio-Cortez Alexandria Ocasio-Cortez, terpilih sebagai anggota DPR AS pada usia 29 tahun, menjadi salah satu wajah baru yang paling menonjol dalam politik Amerika. Dia berhasil memobilisasi dukungan dari pemilih muda dan progresif melalui kampanye yang inovatif dan penggunaan media sosial. Keberhasilan Ocasio-Cortez menunjukkan bahwa pemuda bisa menjadi agen perubahan yang kuat dengan memanfaatkan teknologi dan strategi kampanye yang kreatif.
  • Finlandia: Sanna Marin Sanna Marin menjadi Perdana Menteri Finlandia pada usia 34 tahun, menjadikannya salah satu pemimpin termuda di dunia. Marin, bersama dengan kabinetnya yang sebagian besar terdiri dari perempuan muda, membawa perspektif baru dalam pemerintahan Finlandia, terutama dalam hal kebijakan kesejahteraan sosial dan lingkungan. Keberhasilan Marin menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya mampu memimpin tetapi juga membawa inovasi dalam kebijakan publik.
  • Hong Kong: Aktivisme Pemuda Di Hong Kong, gerakan pro-demokrasi yang dipimpin oleh pemuda seperti Joshua Wong menunjukkan bahwa pemuda bisa menjadi kekuatan pendorong dalam memperjuangkan perubahan politik. Meskipun menghadapi tantangan besar dari pemerintah, gerakan ini mendapatkan dukungan luas dan menarik perhatian internasional, menunjukkan kekuatan solidaritas dan tekad pemuda.

Situasi di Indonesia

Di Indonesia, meskipun tantangan tetap ada, kita juga bisa melihat sejumlah kisah sukses dari pemuda yang terlibat dalam politik dan pemerintahan:

Tsamara Amany Sebagai salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany telah menjadi simbol bagi pemuda yang ingin terlibat dalam politik. Meski masih muda, ia telah menunjukkan keberanian dalam mengadvokasi berbagai isu penting seperti kesetaraan gender dan anti-korupsi.

Joko Widodo Sebelum menjadi Presiden, Joko Widodo, atau Jokowi, adalah wali kota Solo yang dikenal karena kedekatannya dengan rakyat dan pendekatan reformisnya. Kepemimpinannya di Solo menunjukkan bagaimana pemuda bisa membawa perubahan dari tingkat lokal ke nasional.

Manfaat dari Keterlibatan Pemuda

Keterlibatan pemuda dalam politik membawa berbagai manfaat signifikan, antara lain:

Inovasi dan Kreativitas Pemuda sering kali memiliki ide-ide segar dan solusi kreatif untuk masalah-masalah sosial dan ekonomi yang kompleks. Partisipasi mereka dapat mendorong inovasi dalam kebijakan publik. Misalnya, dalam hal teknologi dan lingkungan, pemuda cenderung lebih responsif dan adaptif terhadap perubahan.

Representasi yang Lebih Beragam Generasi muda dapat mewakili kepentingan dan aspirasi kelompok usia mereka, yang sering kali berbeda dari generasi yang lebih tua. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat mencerminkan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. Dengan representasi yang lebih beragam, pemerintah dapat lebih adil dan inklusif dalam pembuatan kebijakan.

Dinamika dan Energi Baru Keterlibatan pemuda dapat membawa dinamika dan energi baru dalam proses politik, yang mungkin dapat mempercepat perubahan dan reformasi. Semangat dan antusiasme pemuda sering kali menular dan dapat menginspirasi generasi lainnya untuk ikut berpartisipasi.

Pendidikan Politik Dengan terlibat dalam politik, pemuda juga memperoleh pendidikan politik praktis yang berharga. Pengalaman ini akan membentuk mereka menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik. Partisipasi ini juga membantu membangun karakter dan kemampuan kepemimpinan yang kuat.

Sudah saatnya para pemuda masuk dalam dunia politik dan pemerintahan di Indonesia. Putusan Mahkamah Agung terkait batasan usia memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat secara langsung dalam proses politik. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, seperti inovasi, representasi yang lebih beragam, dan energi baru, keterlibatan pemuda dapat membawa perubahan positif bagi bangsa. Tantangan yang ada harus diatasi dengan strategi yang tepat agar potensi besar dari generasi muda dapat terealisasi sepenuhnya. Keberhasilan pemuda di berbagai negara menunjukkan bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, pemuda bisa menjadi pemimpin yang efektif dan visioner.

Putusan Mahkamah Agung tentang Usia Muda

Baru-baru ini, Mahkamah Agung (MA) Indonesia mengeluarkan putusan penting terkait batasan usia minimal untuk menjadi anggota legislatif. Putusan ini memungkinkan individu yang berusia 21 tahun untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Sebelumnya, batasan usia minimal untuk menjadi anggota legislatif adalah 25 tahun. Keputusan ini merupakan langkah progresif yang mengakui potensi besar yang dimiliki oleh pemuda.

Putusan MA ini mencerminkan pengakuan akan pentingnya keterlibatan pemuda dalam proses politik dan pembuatan kebijakan. Dengan menurunkan batas usia minimal, Indonesia membuka pintu bagi lebih banyak pemuda untuk terlibat secara langsung dalam pemerintahan, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan generasi muda.

Sebagaimana paparan di atas, Jacinda Ardern menjadi Perdana Menteri Selandia Baru pada usia 37 tahun, menunjukkan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk memegang posisi tinggi dalam pemerintahan. Kepemimpinannya yang progresif dan inklusif, terutama dalam menangani pandemi COVID-19, menjadi contoh inspiratif bagi banyak pemuda di seluruh dunia. 

Ardern sering kali menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan publik, menunjukkan pentingnya adaptasi teknologi dalam politik modern. Emmanuel Macron terpilih sebagai Presiden Prancis pada usia 39 tahun. Dengan latar belakang sebagai menteri dan pengalaman di sektor swasta, Macron membawa pendekatan baru dalam pemerintahan, yang mencakup reformasi ekonomi dan kebijakan sosial yang inovatif. 

Penggunaan strategi kampanye digital yang efektif menjadi salah satu faktor kunci kemenangannya, memperlihatkan bagaimana teknologi bisa menjadi alat penting bagi pemuda dalam politik. Alexandria Ocasio-Cortez, yang terpilih sebagai anggota DPR AS pada usia 29 tahun, menjadi salah satu anggota termuda dalam sejarah AS. 

Dengan latar belakang sebagai pekerja sosial dan aktivis, Ocasio-Cortez berhasil memobilisasi dukungan dari pemilih muda melalui kampanye yang berbasis pada isu-isu progresif seperti perubahan iklim dan keadilan sosial. Keberhasilannya menunjukkan bahwa pemuda dapat membawa perubahan signifikan melalui keterlibatan politik.

 Sanna Marin menjadi Perdana Menteri Finlandia pada usia 34 tahun. Kabinetnya yang sebagian besar terdiri dari perempuan muda mencerminkan perubahan signifikan dalam politik Finlandia. Marin fokus pada kebijakan kesejahteraan sosial dan lingkungan yang progresif, menunjukkan bahwa pemuda dapat memimpin dengan pendekatan yang inovatif dan empatik. 

Di Hong Kong, gerakan pro-demokrasi yang dipimpin oleh pemuda seperti Joshua Wong menjadi contoh bagaimana pemuda bisa menjadi kekuatan utama dalam memperjuangkan perubahan politik. Meskipun menghadapi tantangan besar dari pemerintah, gerakan ini mendapatkan dukungan luas dan menarik perhatian internasional. Ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk memobilisasi massa dan mempengaruhi kebijakan melalui aktivisme

Implikasi dan Potensi di Indonesia

Putusan MA di Indonesia membuka peluang bagi pemuda untuk terlibat lebih aktif dalam politik. Beberapa implikasi positif dari putusan ini meliputi:

Peningkatan Partisipasi Politik Pemuda Dengan batas usia yang lebih rendah, lebih banyak pemuda akan termotivasi untuk terlibat dalam politik. Ini dapat meningkatkan partisipasi politik dan memberikan suara kepada generasi muda dalam pembuatan kebijakan.

Inovasi dalam Kebijakan Publik Keterlibatan pemuda yang lebih besar dapat membawa ide-ide baru dan solusi inovatif untuk masalah-masalah sosial dan ekonomi. Generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap teknologi dan perubahan, yang dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.

Pembangunan Kepemimpinan Masa Depan Memberikan kesempatan kepada pemuda untuk terlibat dalam politik sejak dini akan membantu dalam membentuk pemimpin masa depan yang lebih baik dan lebih berpengalaman. Pengalaman praktis dalam politik dapat membangun keterampilan kepemimpinan dan pemahaman yang mendalam tentang pemerintahan.

Diversifikasi Representasi Dengan lebih banyak pemuda dalam posisi legislatif, representasi kepentingan dan aspirasi generasi muda akan meningkat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat mencerminkan kebutuhan dan harapan seluruh lapisan masyarakat.

Putusan Mahkamah Agung Indonesia terkait batasan usia minimal untuk menjadi anggota legislatif adalah langkah signifikan dalam mendorong keterlibatan pemuda dalam politik dan pemerintahan. Dengan belajar dari contoh internasional, Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar generasi mudanya untuk membawa perubahan positif dan inovatif dalam kebijakan publik. Tantangan yang ada harus diatasi dengan strategi yang tepat agar potensi besar dari generasi muda dapat terealisasi sepenuhnya, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi bangsa.

Manfaat Keterlibatan Pemuda dalam Politik

Keterlibatan pemuda dalam politik membawa berbagai manfaat signifikan, antara lain:

  1. Inovasi dan Kreativitas: Pemuda sering kali memiliki ide-ide segar dan solusi kreatif untuk masalah-masalah sosial dan ekonomi yang kompleks. Partisipasi mereka dapat mendorong inovasi dalam kebijakan publik.
  2. Representasi yang Lebih Beragam: Generasi muda dapat mewakili kepentingan dan aspirasi kelompok usia mereka, yang sering kali berbeda dari generasi yang lebih tua. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat mencerminkan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
  3. Dinamika dan Energi Baru: Keterlibatan pemuda dapat membawa dinamika dan energi baru dalam proses politik, yang mungkin dapat mempercepat perubahan dan reformasi.
  4. Pendidikan Politik: Dengan terlibat dalam politik, pemuda juga memperoleh pendidikan politik praktis yang berharga. Pengalaman ini akan membentuk mereka menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik.

Tantangan dan Solusi

Meski demikian, keterlibatan pemuda dalam politik tidak tanpa tantangan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Kurangnya Pengalaman: Pemuda sering kali dianggap kurang pengalaman dalam pemerintahan dan politik. Solusinya adalah memberikan pelatihan dan mentoring yang memadai serta mendorong mereka untuk terlibat dalam organisasi dan kegiatan yang relevan sejak dini.
  2. Politik Uang: Politik uang masih menjadi kendala besar di Indonesia. Pendidikan politik yang menekankan integritas dan etika serta penegakan hukum yang tegas dapat menjadi solusi untuk masalah ini.
  3. Akses Informasi: Banyak pemuda yang kurang akses terhadap informasi politik yang akurat dan relevan. Peningkatan literasi digital dan penyebaran informasi melalui platform yang banyak diakses oleh pemuda dapat membantu mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Sudah saatnya para pemuda masuk dalam dunia politik dan pemerintahan di Indonesia. Putusan Mahkamah Agung terkait batasan usia memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat secara langsung dalam proses politik. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, seperti inovasi, representasi yang lebih beragam, dan energi baru, keterlibatan pemuda dapat membawa perubahan positif bagi bangsa. Tantangan yang ada harus diatasi dengan strategi yang tepat agar potensi besar dari generasi muda dapat terealisasi sepenuhnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun